Digulirkannya Jatim e-Province ini menjadikan internet sebagai gaya hidup baru. Masyarakat jadi ingin melek internet daripada dikatakan gaptek atau kurang gaul oleh koleganya.
Demikian dikatakan DJADI SOEGIARTO Communication Manager Telkom Jawa Timur, Minggu (16/12). Hal ini berimbas sangat baik, karena tahun 2007 ini, user internet ternyata lebih banyak memanfaatkan internet untuk pendidikan, bukan lagi seperti trend 2006 dimana internet masih lebih banyak digunakan untuk entertainment seperti misalnya game online, dan chatting.
Untuk mempercepat akselerasi tercapainya Jatim e-Province, Telkom Jatim ngebut membangun akses internet hotspot wi-fi di sejumlah lokasi di Jawa Timur.
“Saat ini sudah ada 338 lokasi bisa dipakai untuk akses internet wi-fi dengan menggunakan Speedy. Akhir tahun depan, 1000 titik akan siap dengan akses internet wi-fi,” kata DJADI dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Minggu.
Dari 338 lokasi, tersebut, di alun-alun Malang, Ngawi, dan Tulungagung rata-rata menggunakan bandwidth paling besar, atau sekitar 20 Gbyte dalam sebulan. Sedangkan untuk akademik area paling besar adalah Universitas Brawijaya Malang, dan Pasaraya Sri Ratu Madiun untuk public area.
“Untuk mempercepat learning process, saat ini kami sudah membangun lebih dari 25 laboratorium Broadband Learning Center (BLC) di beberapa kota di Jawa Timur dan akan kami tambah lagi di tahun 2008 nanti”, ungkap DJADI.
Di Broadband Learning Center ini, masyarakat bisa belajar internet gratis. “Rata-rata per bulan ada 600 peserta di masing-masing BLC,dan tiap hari kami beri pelatihan dalam 2 shift, instruktur dari Telkom,” tambahnya.
“Ke depan, program ini akan menjadi fokus utama program CSR (Corporate Social Responsibility) Telkom. Salah satu visi Telkom ingin Membangun Indonesia Cerdas melalui internet,” tegasnya.
Ditambahkannya menjelang akhir tahun 2007, growth pelanggan Speedy, mencatat kenaikan significant dibanding periode yang sama tahun lalu yakni 180%. Di akhir tahun lalu, jumlah pelanggan Speedy masih berkisar 15 ribuan se Jatim, dan akhir tahun ini sudah menembus angka 42 ribu lebih.
“Dengan e-Province ini, masyarakat Jawa Timur menjadi makin aware terhadap kebutuhan di bidang teknologi informasi, dan ini berimbas pada meningkatnya jumlah user TelkomNet Instan maupun Speedy,” ujarnya.
Komitmen membangun Indonesia cerdas melalui internet segera direspon Tekom Jatim. “Dalam waktu dekat, paling lambat awal 2008, tarif internet murah segera kami luncurkan. Sebagai gambaran, tarif TelkomNet Instan yang dulunya mencapai Rp9.900/jam akan kami turunkan sampai diatas 70%, menjadi sekitar Rp1.000 sampai Rp3.000/jam,” kata DJADI.(ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
