Indonesia merupakan pasar teknologi informasi (TI) yang sangat potensial. Untuk itu , diperlukan adanya kerjasama terintegrasi antara pengatur kebijakan yakni pemerintah, dan korporasi untuk mengembangkan kemampuan para pengembang lokal.
DJAROT SUBIANTORO Ketua ASPILUKI (Asosiasi Piranti Lunak Indonesia) mengatakan kerjasama terintegrasi itu agar Indonesia dapat turut mengambil peranan di pasar yang sangat signifikan ini. Ia menghimbau para pemain TI lokal untuk dapat secara maksimal memanfaatkan peluang yang diberikan oleh pemain global seperti IBM.
Data dari Departemen Perindustrian, sebut DJAROT, saat ini terdapat 250 perusahaan pengembang software dan aplikasi di Indonesia. Beberapa diantaranya bahkan telah berhasil menembus pasar global diantaranya melalui kolaborasi intensif dengan pemain TI global.
Diharapkan, seiring dengan perkembangan industri TI pada tahun 2010 jumlah pengembang aplikasi akan bertambah menjadi sepuluh kali lipatnya sehingga industri ini akan dapat menyerap sebanyak lebih dari 300.000 tenaga kerja.
Sementara itu, ERWIN SUKIATO Country Manager IBM Software Group pada suarasurabaya.net, Sabtu (15/12), mengatakan, IBM selama ini membantu pengembang lokal agar dapat lebih kompetitif di pasar.
IBM menyediakan sumber daya dan berbagai perangkat yang mendorong inovasi dan pengimplementasian standar terbuka serta mempererat ikatan dengan komunitas pengembang guna melahirkan teknologi-teknologi baru.
Melalui kerja sama dengan ASPILUKI, pengembang, mitra bisnis dan akademia, kata ERWIN, dapat membantu mendefinisikan tren-tren pengembangan masa depan untuk menyediakan akses dan keahlian yang dibutuhkan para pengembang aplikasi guna memicu inovasi di Indonesia. (tin)
NOW ON AIR SSFM 100
