Selasa, 30 Desember 2025
Kolaborasi IBM dan Ilmuwan

Luncurkan Komputasi Global Cari Obat 3 Penyakit

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

IBM bersama The University of Texas Medical Branch (UTMB) dan the University of Chicago melakukan penelitian sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit berbahaya yang kini mendekati tingkat epidemik di seluruh dunia.

Penelitian bertujuan menemukan obat demam berdarah dengue (DBD), West Nile encephalitis, hepatitis C, dan host dari berbagai penyakit yang terkait, termasuk sakit kuning.

Saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan DBD, yang terdapat di seluruh kawasan tropis dan sub-tropis, dan virus West Nile, yang berjangkit di Afrika, Asia, Eropa, dan baru-baru ini di Amerika Serikat. Penyakit-penyakit ini menulari orang dewasa dan anak-anak melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, dan menyebabkan jutaan orang jatuh sakit dan ribuan orang meninggal setiap tahunnya.

Proyek Discovering Dengue Drugs, Together akan memanfaatkan daya komputasi besar yang dimiliki World Community Grid, sebuah superkomputer virtual yang terdiri dari ratusan ribu individu yang menyumbangkan waktu komputer mereka yang menganggur, sehingga membuatnya salah satu dari lima superkomputer terbesar di dunia.

Kalkulasi akan dijalankan pada World Community Grid untuk menemukan obat-obatan yang dapat menghentikan replikasi virus yang menyebabkab DBD, West Nile encephalitis, hepatitis C, dan sakit kuning. Setelah senyawa-senyawa ini diidentifikasikan melalui analisa komputasional yang panjang, para peneliti akan menguji obat-obatan ini di laboratorium-laboratorium dan klinik-klinik guna menentukan keefektifitasannya.

Para periset mengestimasikan, dibutuhkan waktu komputasi selama sekitar 50.000 tahun untuk menyelesaikan kalkulasi yang diperlukan untuk menemukan obat anti-virus yang efektif. Dijalankan oleh World Community Grid, proyek ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun. Semakin banyak daya komputasi yang disumbangkan, semakin cepat riset ini dapat diselesaikan.

Dr STAN WATOWICH pemimpin peneliti dan Associate Professor of Biochemistry di UTMB, dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (10/10), mengatakan tanpa World Community Grid, asumsi yang dicapai mungkin tidak tepat, sangat sederhana dan menjadi penghambat, seperti di proyek-proyek penemuan obat sebelumnya.

“World Community Grid memungkinkan kami untuk mengerjakan kalkulasi-kalkulasi komprehensif yang menghasilkan hasil biokimia yang tepat, sehingga kami mendapatkan peluang yang lebih besar untuk menemukan obat yang mujarab bagi penyakit-penyakit
serius yang ada di dunia ini,”ujarnya.

BETTI ALISJAHBANA Presiden Direktur IBM Indonesia menilai siapapun yang memiliki komputer dan akses internet dapat menjadi bagian dari solusi yang dapat mengatasi masalah kesehatan masyarakat ini. Caranya, hanya dengan menyumbangkan waktu siklus komputer kita yang tidak terpakai, kita akan mempercepat upaya penemuan obat yang dilakukan tim ini.

Sebagai contoh, jika 100.000 relawan mendaftar di minggu pertama, maka hal ini akan
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kalkulasi hingga 50%. Untuk menyumbangkan waktu komputer kita yang tidak terpakai, kita dapat mendaftar di www.worldcommunitygrid.org dan menginstal sebuah program piranti lunak kecil yang gratis ke dalam komputer kita.

“Ketika komputer kita menganggur, misalnya ketika kita sedang istirahat makan siang, komputer kita akan meminta data dari server World Community Grid. Komputer-komputer tersebut akan menjalankan komputasi penemuan obat dengan menggunakan data ini. Kemudian mengirim kembali hasilnya ke server, dan meminta tugas baru yang harus dikerjakan. Sebuah screen saver akan memberitahu kita jika komputer kita sedang digunakan,”pungkasnya. (tin)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 30 Desember 2025
32o
Kurs