Upaya menurunkan komponen biaya bandwidth kini masih sulit terjangkau. Ini menyebabkan biaya internet dan Sambungan Langsung Internasional (SLI) juga masih sulit untuk diturunkan. Ini diungkapkan Prof. Dr MOHAMMAD NUH, DEA Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) pada suarasurabaya.net, Minggu (05/08).
Penyebabnya, kata NUH, tidak semua infrastruktur telekomunikasi yang melewati Indonesia ternyata menjadikan Indonesia sebagai pasar yang menarik. Dari sekian banyak jaringan kabel serat optik yang lewat di wilayah Indoensia saja misalnya, ungkap NUH, ternyata hanya 2 yang ‘mampir’ dan menjadikan wilayah di Indonesia itu sebagai akses poin.
Untuk itu, kata NUH, ke depannya Pemerintah RI berencana membangun jaringan kabel serat optik sepanjang 8 ribu kilometer yang dibangun konsorsium 7 operator. Dengan pembangunan jaringan kabel serat optik yang diberi nama Palapa Ring Indonesia Timur ini diharapkan nantinya Indonesia bakal mendapat tambahan 3 lagi akses poin yang menghubungkan dengan jaringan di negaralain.
Tiga akses poin itu adalah Manado yang akan menghubungkan dengan jaringan di Philipina, Papua yang akan menghungkan dengan jaringan di Australia, dan Kalimantan yang menghubungkan dengan jaringan di Malaysia.
Selain itu, ujar NUH, pemerintah kini sedang menyiapkan tender baru penyelenggaraan SLI. “Saat ini kita sedang masuki tahap submission. Ada 12 peserta tender yang siap,” kata NUH.
Untuk penyelenggara SLI ini nantinya, kata NUH dipersyaratkan tidak boleh ada kepemilikan silang dalam saham yang dimilikinya dan tidak boleh menggunakan jaringan exixting.
Diharapkan dengan langkah yang dilakukan pemerintah ini, kata NUH, komponen biaya bandwidth akan semakin turun dan internet makin terjangkau.(edy)
NOW ON AIR SSFM 100
