Teknologi NGN (next generation network) yang diklaim operator telekomunikasi sebenarnya lebih dulu dikembangkan masyarakat dan diaplikasikan dalam VoIP “Rakyat”. Pasar dari VoIP “Rakyat”, membidik pengguna internet yang memiliki akses 24 jam.
ONNO W PURBO Aktivis IT pada suarasurabaya.net, di sela seminar VoIP di Hotel Sheraton Surabaya, Selasa (13/03), mengatakan, ada strategi tersendiri untuk bisa mengakses internet dengan biaya murah dengan menggunakan VoIP “Rakyat”. Rata-rata saat ini akses internet unlimited di Bontang Rp 135 ribu untuk akses 24 jam dan di Bekasi Rp 250 ribu.
Penggunaan VoIP “Rakyat” ini selain bisa akses internet dengan biaya murah, konsumen akan diuntungkan karena untuk menelepon tidak perlu Sim Card. Sedangkan bandwidth penggunaan VoIP sebesar 30 kbps untuk sekali bicara. Dengan 3G sekitar 200-500 kbps. Infrastruktur yang paling jelek di Indonesia adalah Speedy sekitar 64 kbps, hanya bisa dilewati 2 suara saja.
Mengenai kualitas VoIP “Rakyat”, menurut ONNO, tergantung dari kualitas jaringan internet. Kalau internet penuh dan banyak yang memakai akan putus-putus suaranya. Jika internet kencang, akan bagus.
ONNO mengatakan untuk membangun infrastruktur VoIP “Rakyat” minimum harus ada 2000-3000 unit dengan biaya per unit berkisar antara Rp 1 juta- Rp 2 juta. Sedangkan untuk investasi minimal setiap orang harus punya sambungan internet dan komputer. Ditambah headset dan mikrofon. Software free bisa memakai Linux.
Pengguna VoIP ‘Rakyat”, kata ONNO, sampai sekarang 20 ribu sampai 30 ribu. Ini sesuai dengan nomer yang terdaftar di sentral.
Teknologi Next Generation Network, menurut ONNO, tidak melanggar hukum. Sebab, sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan no 21 tahun 2001 tentang tentang Jasa Telekomunikasi memberikan ruang bagi suara publik, dalam memberikan pelayanan internal tidak membutuhkan perijinan dari pihak pemerintah. Tapi yang membutuhkan perijinan adalah jika digunakan untuk pelayanan publik atau yang sifatnya komersial (ttn).
Teks Foto:
1. ONNO W PURBO mengembangkan VoIP “Rakyat”
2. Seorang peserta seminar mencoba menggunakan aplikasi Next Generation Network.
Foto: RATNA suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
