Dibandingkan kota lain, di Surabaya lebih banyak orang menggunakan sarana teknologi informasi (TI). Bahkan dengan penggunaan sarana TI itu, terbentuk komunitas gamer.
Hanya saja, saat ini yang tereksplor baru penyedia fasilitas atau jasa untuk memainkan game online dan bukan pembuat software game online itu sendiri. Demikian ungkap JENARDI BINARTO Game Organizer “Sayagamer” pada suarasurabaya.net, Selasa (13/11).
Menurut JENARDI, selama ini Indonesia sendiri belum dikenal dalam membuat software game online. “Jadi tidak heran kalau Surabaya hanya ada penyedia fasilitas dan jasa saja. Kalau di sini sudah ada pembuat software game online, saya yakin komunitas gamer akan tereksplor lebih luas lagi,”ujarnya.
JENARDI mengatakan game online sejak awal 2007 ini cukup booming di Surabaya. Tahun depan diprediksi malah meningkat bahkan muncul komunitas gamer profesional. Ini akan didominasi oleh gamer yang punya minat dan bakat menjadi gamer profesional.
Malahan, gamer profesional, kata JENARDI, tidak ragu-ragu mengikuti beragam kompetisi baik di ajang nasional maupun internasional. “Gamer Surabaya sendiri pernah menang di tingkat Asia. Ini prestasi yang tidak bisa disepelekan,”tukasnya.
Game online, ungkap JENARDI, sangat berkembang pesat terutama di kalangan anak-anak muda mulai SMA hingga kuliahan. Semua, komunitas menggunakan sarana game di rumah. Seiring perkembangan teknologi informasi, muncul sarana yang bisa menghubungkan antara satu media dengan media yang lain sehingga bisa digunakan bermain bersama-sama.
Dari komunitas yang ada, banyak generasi muda mennajdi lebih dekat dengan teknologi informasi. “Ini tentu membuka peluang bisnis meski belum tereksplor secara penuh. Umumnya, komunitas bermain di puluhan Game Center. Nah, kalau satu Game Center ada 100-200 anggota komunitas bisa dihitung berapa komunitas gamer,”pungkasnya. (tin)
NOW ON AIR SSFM 100
