Selasa, 30 Desember 2025
Layanan <i>Building Internet</i>

Potensi Cukup Besar, Tapi Sulit Penetrasi Pasar

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

Tingkat penetrasi layanan building internet pada korporasi masih sulit dioptimalkan. Padahal potensi pasarnya cukup besar, jumlah ISP (Internet Service Provider) sedikit.

DEASY D PRASETYO Public Relations Manager PT Dutakom Wibawa Putra, pada suarasurabaya.net, Senin (30/07), mengatakan ISP yang bermain di layanan tersebut, terutama di Surabaya, bisa dihitung jari. Banyak ISP tidak masuk ke bisnis itu mengingat investasi awalnya cukup besar.

“Otomatis hanya ISP besar saja yang bisa bermain, baik di harga maupun penetrasi pasar. Sementara kita harus bersaing dengan ISP besar dalam memberikan layanan yang sama. Harga yang kita tawarkan memang agak mahal dengan layanan yang sesuai,”kata DEASY.

Menurut DEASY, bagi ISP besar investasi tidak ada masalah. Bahkan dengan dominasi penguasaan bandwidth, ISP mudah penetrasi pasar.

Sementara ISP lainnya, kata DEASY, terpaksa harus bersaing dengan ISP besar dengan harga di atas rata-rata. Dampaknya, penetrasi pasar tidak bisa optimal.

DEASY mencontohkan program Building to Building yang ditargetkan D-Net. Target semula yang diinginkan sesuai jumlah gedung perkantoran di Surabaya, seperti Graha Pena, Graha SA, Gedung Medang Merdeka, Gedung BII dan Wisma Dharmala, sebesar 20%. Tetapi dari roadshow selama satu bulan (Maret-April 2007), terealisasi 15% saja.

Menurut DEASY, rata-rata di setiap gedung perkantoran jumlah tenantnya lebih dari 100. Cuma masalahnya, kantor-kantor tersebut lebih dulu digarap ISP besar dengan harga jauh dari ISP lainnya.

Jika banyak ISP yang bermain, kata DEASY, sebenarnya kompetisi yang ada di pasar semakin bagus dan harga yang ditawarkan juga menjadi lebih murah. “Saat ini kebutuhan gedung perkantoran untuk memiliki koneksi internet cukup tinggi. Sayangnya, ISP harus mengeluarkan investasi mahal untuk memasang infrastruktur layanan building internet. Dan investasi yang dikeluarkan tersebut butuh waktu lama untuk kembali,”ujarnya.

Jumlah pelanggan D-Net saat ini sekitar 6000 pelanggan aktif, terdiri dari pelanggan retail (70%) dan korporasi (30%). Tahun ini, D-Net memfokuskan pada pengembangan pelanggan korporasi, diantaranya, melalui “Building to Building”. (tin)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 30 Desember 2025
26o
Kurs