Rabu, 31 Desember 2025

Website Milik Pemda di Jatim Menurun

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Keberadaan website atau situs yang dimiliki pemerintah daerah (Pemda) di Jatim mengalami penurunan. Pada 2003, website dimiliki oleh 36 kabupaten/kota, namun hingga akhir 2006 tinggal 34 kabupaten/kota yang memiliki website. Demikian kata Ir ASIANTI OETOJO, MSi, Kepala Badan Pengelolaan Data Elektronik Propinsi Jatim, seperti dalam rilis Humas ITS yang diterima suarasurabaya.net.

Dikatakannya, menurunnya keberadaan website yang dimiliki Pemda disebabkan di beberapa daerah mengalami kerusakan jaringan seperti, Magetan, Ngawi, dan Sampang, serta terdapat daerah yang hingga kini belum mengembangan teknologi informasi yakni Bangkalan.

“Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, saat ini sekitar 89,47% yang bisa mengembangkan keberadaan website. Hal ini mengalami penurunan ketimbang tahun 2003 yang bisa on-line sebanyak 94,74%,” katanya.

Selain itu, penyediaan anggaran juga mempengaruhi on-line tidaknya suatu daerah. Di beberapa daerah hanya menyediakan anggaran minim untuk pengembangan teknologi informasi, hal itu membuat website daerah tidak on-line.

Anggaran yang dibutuhkan dalam penyediaan website yakni tidak terbatas, karena untuk mengembangkan website, pemerintah daerah harus mengembangkan pula perangkat keras dan lunak, penerapan Teknologi Informasi (TI) serta Sumber Daya Manusia (SDM).

Saat ini, penyediaan perangkat komputer dan internet untuk Propinsi Jatim mencapai 19,13% terdiri dari perangkat komputer untuk pejabat 33,52% serta staf 18,05%. Sedangkan penyediaan komputer untuk kabupaten/kota di Jatim total mencapai 10.874 perangkat.

Dilihat dari kemampuan aparatur dalam mengoperasikan komputer dan internet yang terdiri dari pejabat mencapai 54,46% dan staf mencapai 25,62%.

Jika melihat tingkat kesiapan Jatim dalam memenuhi kebutuhan perangkat komputer saat ini kurang 39,66%, sedangkan yang tersedia dengan baik mencapai 12,07%. Ke depan, BPDE Jatim akan lebih mengembangkan teknologi informasi di pedesaan dengan penerapan telecenter.

Pada akhir 2006, Jatim sudah memiliki enam telecenter yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan teknologi informasi, yakni di Desa Muneng Madiun, Desa Kertosari Lumajang, Desa Drajad Lamongan, Parambon Wetan Tuban, Branta Pesisir Pemekasan serta Desa Bletok Situbondo.

Sementara Dr WARSITO RASMAN Ketua Dewan Pakar Jatim, menjelaskan, keberadaan teknologi informasi memang bisa dipandang disatu sisi positif dan di sisi lain negatif.

“Karena dua alasan itulah maka kita hendak mendorong keberadaan TI di Jatim dapat membawa nilai positif bagi daerah,” katanya.

Bukan hanya itu, kata WARSITO yang juga mantan Wagub Jatim ini, sekarang ada sebagian masyarakat yang mengkait-kaitkan kalau Jatim ingin maju dan berkembang di masa depan, maka pilihlah gubernur yang memiliki wawasan dan kemampuan di bidang TI, karena sesungguhnya kemampuan TI-lah masa depan propinsi ini.(ipg/ipg)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 31 Desember 2025
31o
Kurs