Di era teknologi informasi seperti saat ini beragam cara bisa dilakukan untuk menghasilkan uang. Salah satunya adalah dengan mengolah data untuk dijadikan uang.
Perusahaan-perusahaan besar di dunia seperti Google dan Facebook sudah melakukan itu. Caranya, mereka memiliki rekaman data penggunanya, seperti situs apa yang sering pengguna kunjungi di Google Chrome atau aktivitas apa yang sering pengguna lakukan di Facebook.
Lalu, data-data inilah yang kemudian dijual ke berbagai perusahaan untuk mempermudah perusahaan dalam menjangkau konsumen. Perusahaan kuliner misalnya, iklannya akan dapat benar-benar diketahui oleh para pengguna Google Chrome yang sering mengunjungi situs-situs kuliner. Begitu seterusnya.
Inilah mengapa pekerjaan seorang data analis akan menjadi sesuatu yang potensial ke depannya.
Menurut Tiyo Avianto praktisi media dan CEO PT. Eryo Digital Technology, penjualan data beberapa tahun ke depan merupakan ladang uang yang menggiurkan.
“Gede banget pasti gajinya seorang data analis. Soalnya perusahaan mau bayar mahal. Ini adalah industri besar di dunia netpreneur,” kata dia, Rabu (27/1/2016) di Surabaya.
Menurut Tiyo, pada tahun 2020 mendatang semua elemen barang akan terkoneksi dengan internet. Sehingga, bidang pekerjaan data analis diprediksi akan membutuhkan banyak tenaga ahli.
“Karena dengan mengolah data yang baik akan membuat perencanaan finansial sebuah perusahaan akan lebih baik. Ini tugas data analis untuk memprediksi diagnosis adanya potensi kerugian perusahaan misalnya,” kata dia.(dop/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
