Sekitar 50 hektar lahan hutan pinus di Desa Oro-Oro Ombo membara. Area hutan yang berada di lereng Gunung Semeru tersebut, terbakar setelah tersulut guguran lava pijar.
Drs. Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Rabu (29/10/2014), mengatakan bahwa api mulai berkobar sejak Selasa (28/10/2014) siang.
“Saat itu, kita mendapatkan laporan dari teman-teman relawan Laskar Semeru yang langsung kita tindaklanjuti dengan mengirimkan personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD ke lokasi,” katanya.
Upaya pemadaman ini, lanjutnya, dilakukan dengan menggunakan peralatan manual. Seperti membuat pembatas dengan mencangkul tanah melingkar untuk membatasi pergerakan api sehingga tidak semakin merembet lebih luas lagi.
Di lokasi yang sama, kebakaran sebelumnya pernah terjadi kebakaran. Namun penyebabnya tidak dipicu faktor alam seperti yang terjadi terakhir kemarin. Kebakaran yang terjadi sebelumnya dipicu faktor kelalaian, karena ada warga yang membuang putung rokok yang masih menyala sehingga terjadi kebakaran.
Selain itu, peristiwa kebakaran juga terjadi beberapa hari lalu di semak belukar kawasan Ranu Kumbolo. Kebakaran ini dipicu kekeringan yang menyebabkan semak belukar dan tanaman perdu yang kering, menjadi mudah terbakar.
“Akhir-akhir ini dengan adanya kemarau panjang memang potensi kebakaran hutan sangat tinggi. Kebakaran dipicu kelalaian, ada juga yang disebabkan guguran lava pijar karena aktivitas Gunung Semeru. Kami mengimbau agar masyarakat memperhatikan untuk tidak seenaknya membuat api atau membuang putung rokok yang bisa menjadi pemicu kebakaran,” pungkasnya. (her/ono)
Teks Foto :
– Potret kebakaran hutan pinus di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.
– Drs Hendro Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
