Rabu, 22 Mei 2024

BPBD Lumajang Larang Petani Bakar Sisa Panen

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Ilustrasi

BPBD Kabupaten Lumajang mengingatkan sekaligus melarang agar petani yang terbiasa membakar siswa panen, baik siswa daun tebu kering maupun jerami padi tidak lagi melakukan kebiasaan yang sama.

Pasalnya sampai saat ini potensi gangguan asap yang telah menjadi bencana nasional, perlu ditekan dengan mengantisipasi penambahan volume asap yang berpotensi terjadi.

Wawan Hadi Siswoyo Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Senin (21/9/2015), mengatakan bahwa selama ini petani melakukan hal itu karena dianggap lebih mudah membersihkan sisa hasil panen sehingga bisa segera ditanami lagi.

“Padahal dari koordinasi dengan Dinas Pertanian dan telah sosialisasikan kepada para petani, disampaikan bahwa pembakaran seperti itu terus-menerus dilakukan, maka akan berdampak dengan semakin turunnya unsur hara tanah sehingga mengurangi kesuburan,” katanya.

Namun, petani tetap saja melakukan hal itu dengan pertimbangan lebih praktis dan menghemat waktu. Tapi saat ini dimana secara nasional dampak asap sudah menjadi bencana, BPBD Kabupaten Lumajang melarang petani untuk tetap melakukan tindakan tersebut.

“Selain akan memicu pertambahan volume asap di udara, pembakaran sisa panen juga rawan memicu terjadinya kebakaran di lahan sekitarnya. Ketika petani tetap melakukan tindakan tersebut, dan tidak dijaga atau ditunggui sehingga dipastikan bahwa sisa pembakarannya benar-benar habis, maka rawan merembet ke lahan di sebelahnya,” paparnya.

Pasalnya, masih katanya, jika masih ada bara sedikit saja, jika terkena angin maka akan tebakar lagi dan meluas. Jika sudah terjadi kebakaran seperti ini, maka sulit mengendalikan. Dampaknya, kerugian material yang dialami petani lainnya juga akan sangat besar.

“Di Lumajang kebakaran lahan tebu karena dipicu pembkaran siswa panen seperti ini, beb erapa kali telah terjadi. Kerugiannya bisa mencapai ratusan juta, karena lahan tebu yang terbakar mencapai puluhan hektar. Ini merupakan salah-satu contoh dampak terburuk dari kebiasaan membakar siswa panen seperti itu,” terangnya.

Sebagai upaya antisipasi, BPBD Kabupaten Lumajang akan melakukan koordinasi pengawasan dengan instansi terkait. BPBD Kabupaten Lumajang juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Dalam kaitan ini, BPBD sudah memiliki program sosialisasi kepada masyarakat, terutama menggandeng instansi terkait sebagai leading sektornya,” pungkas Wawan Hadi Siswoyo. (her/tok)

Teks Foto :
– BPBD Lumajang menangulangan kebakaran lahan..

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
30o
Kurs