Senin, 6 Mei 2024

Gempa Tremor Gunung Bromo Terus Menurun

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Gunung Bromo.

Aktivitas vulkanik Gunung Bromo berangsur-angsur menurun. Dari laporan PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi) yang diterima Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) sesuai pemantauan seismik hari ini, Sabtu (19/12/2015) pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, gempa tremor Gunung Bromo berada di amplitudo 3 mm sampai 26 mm dan dominan pada 9 mm.

DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS kepada Sentral FM mengatakan, secara visual cuaca terpantau cerah mendung, angin tenang, suhu 12 derajat celcius dan Gunung Bromo tampak jelas meski berkabut. Asap kelabu sedang-tebal dengan tekanan sedang-kuat masih menyembur dari kawah ke arah timur laut.

Sedangkan ketinggian asap yang tidak teramati karena Gunung Bromo tertutup kabut. Dari pantuaan di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), kawasan Gunung Bromo juga hujan gerimis bercampur abu tipis,” ujarnya.

Sedangkan dari pengamatan seismik pada Jumat (18/12/2015) pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, gemp atremor Gunung Bromo juga tetap berada di amplitudo 3 mm sampai 26 mm dan dominan pada 9 mm. Secara visual, cuaca dilaporkan mendung, angin tenang, suhu berkisar antara 12 sampai 14 derajat celcius dan Gunung Bromo tidak teramati. Di kawasan Pos PGA juga terjadi hujan abu tipis.

Dari pantauan seismik pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, gempa tremor Gunung Bromo lebih tinggi, berkisar di amplitudo 1 mm sampai 32 mm dan dominant pada 8 mm. Secara visual cuaca cerah-mendung, angin tenang, suhu berkisar antara 12 sampai 19 derajat celcius dan Gunung Bromo tampak jelas berkabut.

“Asap kelabu sedang-tebal dengan tekanan sedang-kuat, menyembur dari kawah dengan ketinggian 900 meter diatas puncak kawah (mdpk) atau 3.229 meter diatas permukaan laut (mdpl) ke arah utara dan timur laut,” terangnya.

Dengan penurunan tensi aktivitas vulkanik gunung dengan ketinggian 3.239 metre diatas permukaan laut (mdpl) ini, Ayu Dewi Utari menghimbau, agar para wisatawan tidak takut untuk datang ke Bromo. “Sebab, fenomena seperti ini merupakan siklus 5 tahunan. Fenomena peningkatan aktivitas vulkanik Bromo ini jarang untuk bisa disaksikan,” ujarnya.

Kepada warga Suku Tengger yang berada di sekitar Gunung Bromo, baik di wilayah Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang untuk tetap tenang. “Tidak usah panik, dan ikuti seluruh rekomendasi dan arahan dari petugas yang berwenang,” kata Ayu Dewi Utari. (her/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
28o
Kurs