Jumat, 29 Maret 2024

Satu Pendamping Setiap 25 Penonton Jazz Gunung 2021

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dewa Budjana musisi dalam webinar "Bergerak dan Beradaptasi, We are Ready!" pada Kamis (23/9/2021). Foto: Hendra Suara Surabaya

Perhelatan Jazz Gunung atau Jazz Gunung Bromo 2021 akan diadakan pada Sabtu, 25 September mendatang dengan menghadirkan penonton. Namun karena masih di suasana pandemi Covid-19, Jazz Bromo hanya diperbolehkan dihadiri 25 persen dari kapasitas.

Bagas Indyatmono Direktur Jazz Gunung Indonesia mengatakan, dari kapasitas normal 2000 orang, penonton yang hadir akan dibatasi hanya 300 orang saja dengan protokol kesehatan yang ketat. Sudah ada izin dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mabes Polri, dan Pimpinan daerah.

“Seru juga, kita mulai 2009 dengan 300 orang. Sudah naik setiap tahunnya. Eh, tahun ini balik lagi 300-an (orang),” kata Bagas dalam webinar “Bergerak dan Beradaptasi, We are Ready!” pada Kamis (23/9/2021).

Untuk menjaga protokol kesehatan setiap penonton, nantinya akan disediakan liaison officer (LO) atau pendamping untuk setiap 20-25 orang selama acara.

Jazz Bromo 2021 sendiri menerapkan konsep CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environtmental Sustainability), antara lain dengan menerapkan kewajiban tes usap, vaksin minimal dosis pertama, pakai masker, dan jaga jarak.

Para penonton juga wajib melakukan pemindaian status kesehatan dan vaksinasi dengan aplikasi PeduliLindungi, serta mengisi form kesehatan.

Syarat-syarat di atas tidak hanya berlaku bagi penonton, tapi juga para artis, panitia, termasuk awak media. LO akan bertugas mendampingi sekaligus mengawasi agar mereka yang hadir tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Selain itu, LO juga bertugas untuk mengatur penonton agar tidak berkerumun.

“Penonton pasti datang dengan waktu beda-beda, makanya kami kasih LO untuk mengatur alurnya,” tambah Bagus.

Adanya Jazz Gunung tahun ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali perekonomian warga yang terpuruk selama dua tahun belakangan ini.

Dalam webinar, Dewa Budjana musisi menyambut baik Jazz Gunung yang kembali digelar tahun ini. Ia acara bisa berjalan sukses dan semangat Jazz Gunung bisa terlaksana.

“Senang bisa manggung langsung, bisa ke bandara lagi subuh. Kaget sempat ribet di bandara tadi, padahal saya nggak telat datang. Karena harus mengatur barang plus tunjukin hasil antigen dan lain-lain yang hubungannya sama syarat terbang,” lanjutnya.

Budjana berpesan, musisi di masa pandemi harus dapat beradaptasi dan lebih kreatif dalam mengembangkan ide dan hobi.

“Banyak yang bisa dilakukan, edit video, bikin lagu, jadi chef dan lain-lain asal jangan stres,” lanjutnya.

Sementara itu, Chico Hendarto Ketua Forum Jazz Indonesia berpesan, agar musisi tetap saling mendukung antar festival jazz.

“Kalau ada event jazz lain , bisa disebut atau di-announce waktu acaranya,” ujar Chico.(tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs