Kunjungi Suara Surabaya, Viva Yoga Beberkan Amanat Prabowo Presiden Pentingnya Program Transmigrasi

Viva Yoga Mauladi Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi Indonesia membeberkan amanat Prabowo Subianto Presiden soal pentingnya program transmigrasi dalam kehidupan bernegara di era modern.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi kantor Suara Surabaya Media, usai melepas 16 kepala keluarga (KK) yang ikut program transmigrasi di titik Surabaya, Kamis (5/12/2024).

Menurutnya, Presiden menggarisbawahi program transmigrasi penting untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung kedaulatan pangan.

“Amanat dari Bapak Presiden Prabowo itu, agar Kementerian Transmigrasi ikut menjaga keutuhan negara Republik Indonesia. Dengan distribusi penduduk di beberapa wilayah yang tidak padat penduduknya, itu nanti akan menjadi bagian penting dalam proses untuk pengamanan wilayah nasional,” ungkap Viva Yoga.

Lebih lanjut, dia menjelaskan program transmigrasi juga bertujuan untuk memperluas rasa keadilan sosial bagi masyarakat yang kurang berkecukupan tetapi memiliki keterampilan.

“Pemberian hak tanah seluas dua hektare per kepala keluarga dan pelatihan keterampilan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup mereka di daerah yang baru,” tambahnya.

Viva Yoga juga menyoroti sinergi program transmigrasi dengan agenda nasional lainnya, seperti pembangunan kedaulatan pangan melalui program food estate. Program ini mendukung produksi pangan di wilayah transmigrasi yang dapat berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia.

“Yang ketiga, untuk membantu mensinergikan pembangunan kedaulatan pangan bersama-sama dengan program food estate di Indonesia,” ujar Viva Yoga.

Lebih lanjut, politikus PAN itu juga menegaskan amanat Prabowo Presiden mencakup aspek keberlanjutan, kesejahteraan sosial, dan ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.

Kemudian, dia juga menungkapkan minat masyarakat yang masih tinggi untuk ikut porgram transmigrasi di era modern. Meski program transmigrasi telah lama ada, minat masyarakat terhadap program ini tetap tinggi.

“Tanpa sosialisasi yang masif, ternyata dari beberapa warga masih tetap berkeinginan besar untuk bisa berangkat. Kita tahun ini memberangkatkan 121 kepala keluarga, yang mendaftar ada 7.000 kepala keluarga. Masih banyak, toh?” katanya.(bil/rid)