Kamis, 11 Desember 2025

Puluhan Siswa SMM Surabaya Kunjungi Suara Surabaya, Pelajari Perkembangan Teknologi Komunikasi

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Kunjungan kawan siswa Sekolah Murid Merdeka (SMM) ke Suara Surabaya Media, Kamis (11/12/2025). Foto: M. Irfan Azhari Mg Suara srurabaya.net

Sebanyak 55 siswa Sekolah Murid Merdeka (SMM) Surabaya melakukan kunjungan edukasi ke Suara Surabaya Media, Kamis (11/12/2025) pagi. Mereka datang bersama delapan guru pendamping sebagai bagian dari pembelajaran tematik berjudul “Penjelajah Dunia”.

Dalam tema tersebut, siswa diajak memahami bagaimana teknologi dapat membuka akses dan mengenal dunia lebih luas. Salah satu materi yang dipelajari, khususnya untuk kelas tiga, adalah mengaitkan perkembangan teknologi komunikasi dengan kebutuhan manusia.

Siti Aisyatuz Zulfiati’aini Guru SMM sekaligus PIC kunjungan mengatakan bahwa Suara Surabaya Media dipilih sebagai media pembelajaran karena banyak murid yang lebih akrab dengan gadget seperti, ponsel dan laptop.

“Kita ingin mengenalkan radio sebagai teknologi komunikasi yang tetap relevan. Anak-anak selama ini tahunya teknologi itu gadget, padahal radio masih berfungsi penting sampai sekarang,” jelasnya.

Menurutnya, Suara Surabaya Media dipilih karena menjadi contoh nyata mediyang tetap eksis di perkembangan digital. bahkan sejak awal kunjungan, para kawan murid sudah menunjukan antusiasme karena sebelumnya mereka sudah familiar dengan Suara Surabaya.

“Tadi sebelum dijelaskan lebih jauh, mereka sudah cerita sendiri. ‘Aku tahu SS, yang sering berita orang hilang, kecelakaan’. Bahkan jingle Suara Surabaya mereka hafal,” ungkapnya.

Mereka diajak berkeliling untuk melihat proses kerja dari balik Suara Surabaya, mulai dari Grafis, New Media, hingga Gatekeeper.

Akira Tandika reporter suara surabaya ketika menjelaskan tentang proses pemberitaan kepada kawan murid Sekolah Murid Merdeka (SMM), Kamis (11/12/2025). Foto: M. Irfan Azhari Mg suarasurabaya.net

Melalui kunjungan ini, para siswa diajak melihat proses produksi berita radio, mengenal perangkat siaran, hingga memahami cara informasi disebarkan ke pendengar.

Siti berharap pengalaman ini bisa meningkatkan pemahaman kawan murid tentang literasi informasi.

“Harapannya mereka lebih mengenal bagaimana sebuah berita bisa ditayangkan di radio. Juga menjadi lebih aware mana berita benar dan salah, serta peduli pada lingkungan sekitar,” pungkasnya.(fan/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 11 Desember 2025
30o
Kurs