
Semenjak mengalirnya lumpur dari pusat semburan ke arah Utara menuju Kedung Bendo, selama seminggu terakhir, spill way yang dibangun untuk mengalirkan air dan lumpur ke Kali Porong praktis sama sekali tidak berfungsi.
LEO SEMBIRING anggota Tim Pendukung Unit Desain dan Supervisi Timnas Penanggulangan Bencana Semburan Lumpur Sidoarjo yang ditemui suarasurabaya.net, Selasa (20/03) mengatakan sudah seminggu ini permukaan air dan lumpur di pond Jatianom tidak memungkinkan terjadinya aliran ke arah spill way.
Ini, kata LEO disebabkan pekerjaan perbaikan di tanggul cincin yang mengarahkan lumpur ke Selatan belum juga tuntas. Sementara debit meningkat, lumpur secara gravitasi alami mengalir ke Utara yang elevasinya lebih rendah.
“Selama tanggul di pusat semburan belum bisa mengarahkan air dan lumpur ke arah Selatan, spill way juga tidak akan banyak berguna,” paparnya.
Meskipun diakuinya spill way banyak berguna untuk mengatur pembuangan air dari tanggul Jatianom ke Kali Porong agar Desa Pejarakan tidak banjir, LEO mengaku kinerja spill way yang sudah maksimum ini masih belum bisa mengimbangi volume semburan lumpur yang mencapai antara 120 ribu hingga 150 ribu meter kubik.
LEO mencatat pada tanggal 2 Maret 2007 lalu, spill way hanya mampu mengalirkan 6,3 juta meter kubik lumpur saja dari 63 juta meter kubik lumpur yang sudah keluar dari perut bumi.
Spill way yang dibangun sejak 9 Nopember 2006 ini pada awalnya dimaksud untuk mengalirkan air ke Kali Porong. Namun belakangan karena eskalasi lumpur semakin meningkat, Timnas juga memaksanya untuk mengalirkan lumpur.
Saat ini selain dibangun kanal yang menghubungkan pond Jatianom ke rumah pompa, Timnas juga telah menempatkan 9 pompa tetap dan berpindah dengan kapasitas hisap 7 hingga 7,5 meter kubik perdetik.
Selain halangan tidak mengalirnya lumpur ke Selatan, Timnas juga menghadapi masalah pengendapan lumpur di kanal menuju rumah pompa. Untuk itu setiap hari dilakukan pengerukan agar kanal tidak mendangkal.
Teks Foto :
1. Spill way yang diharapkan bisa mengalirkan lumpur ke Kali Porong, hari ini masih lumpuh.
2. ekskavator terus bekerja mengeruk lumpur agar
Foto : EDDY suarasurabaya.net