
Meskipun ikut ‘dijemput’ polisi untuk mengungsi ke Balai Desa Tawang, Wates-Kediri, Mbah RONGGO ternyata tetap bertekad kembali, Kamis (18/10) malam ini juga.
Ini disampaikannya saat ditemui suarasurabaya.net di Balai Desa Tawang. Menurut Mbah RONGGO, dirinya memang mau ikut tanpa ada paksaan dari polisi. Ini dilakukan semata-mata ingin menemani warga dan kerabatnya yang mengungsi setelah ‘dijemput’ polisi bersenjata laras panjang.
Berbeda dengan warga Desa Sugihwaras yang dievakuasi menggunakan truk, Mbah RONGGO dijemput dengan kendaraan minivan milik Polres Kediri dan langsung dibawa ke pos pengungsian Balai Desa Tawang.
“Nanti saya akan kembali ke rumah kalau semuanya sudah berkumpul di sini,” ujar dia santai sambil menghisap rokok kreteknya dalam-dalam.
Keengganan Mbah RONGGO tinggal di pengungsian, menurutnya karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Gunung Kelud. Seandainya pun meletus, diyakini lelaki 60 tahun yang punya nama asli PARJITO ini, tidak aka mencelakakan warga Sugihwaras.
Teks Foto :
– Mbah RONGGO
Foto : EDDY suarasurabaya.net