
Setelah upaya untuk memasukkan (insertion) bola-bola beton ke dalam pusat semburan, Jumat (23/02) kemarin kembali gagal, Sabtu (24/02) pagi ini, Timnas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo kembali melanjutkan upayanya.
RUDI NOVRIANTO Jubir Timnas pada suarasurabaya.net mengatakan upaya memasukkan bola-bola beton kemarin gagal karena permasalahan teknis. Tali baja berdiameter seibu jari orang dewasa ternyata sulit diangkat dengan tower crane saat tercelup ke lumpur.
Tali baja itu nantinya yang akan membawa untaian bola baja ke tengah pusat semburan lumpur, terjalin dari 2 tower crane yang terletak membentang 70 meter di bagian Timur dan Barat pusat semburan. Praktis, skenario awal untuk menjalin tali baja gagal dilakukan.
Akhirnya, Jumat sore kemarin, Timnas memutuskan untuk menggunakan skenario kedua yakni menjalin tali baja pada dua tower crane dengan membawanya memutari pond utama menggunakan ekskavator.
“Secara teoretis, sebenarnya skenario pertama tidak ada masalah. Tapi kita tidak tahu kenapa tali baja ketika tercelup lumpur seakan-akan ada yang menariknya ke dalam,” papar RUDI.
Ia berharap upaya memasukkan untaian bola beton pagi ini bisa dilakukan setelah berkali-kali gagal akibat masalah teknis dan cuaca.
Upaya memasukkan bola beton ke pusat semburan ini bukan untuk menghentikan semburan lumpur namun mengurangi energi semburan agar mengecil. Untaian bola yang dimasukkan pada hari pertama ini sebanyak 5 untai.
Satu untaian terdiri dari 4 bola beton terdiri dari dua bola berdiameter 40 cm masing-masing berat 80 kg dan 2 bola berdiameter 20 cm dengan berat sekitar 17 km.
Teks Foto :
– Satu diantara tower crane yang disiapkan untuk membentangkan tali baja membawa bola beton ke pusat semburan.
Foto : EDDY suarasurabaya.net