
Untuk memainkan Reog Ponorogo dengan berat bersih 50 kg, setidaknya pemain harus melakukan latihan selama 1 tahun lamanya, latihan rutinpun perlu dilakukan.
“Untuk memainkan Reog Ponorogo dapat dilakukan oleh semua orang. Yang terpenting dia harus berlatih tekun dan latihan difokuskan pada latihan kekuatan gigi, yakni dengan mengangkat beban yang difokuskan pada tarikan gigi,” ungkap M ALI ADHI Ketua Paguyuban Singo Gebyar Mudo Surabaya waktu ditemui suarasurabaya.net disela tampil di kompleks Balai Pemuda Surabaya, Minggu (18/03).
Reog dengan berat bersih 50 kg itu jika terkena angin akan terasa lebih dari 1 kwintal. “Belum lagi kalau dinaiki orang maka beratnya dapat mencapai hingga berlipat dari berat aslinya,” tambah ALI.
Tidak ada ritual terlebih dahulu untuk memainkan Reog Ponorogo tersebut, menurut ALI untuk memainkan reog butuh latihan rutin. Dia mengatakan paguyuban reog yang dipimpinnya berdiri sejak tahun 2004, yang sudah manggung di banyak tempat, tujuannya memperkenalkan pada masyarakat dan melestarikan budaya asli Ponorogo.
Aksi yang digelar didepan pelataran Balai Pemuda dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut terbilang sukses terlihat banyak masyarakat yang menyaksikan atraksi reog, diantaranya tarian-tarian jaran kepang, salto, serta acara puncaknya permainan Reog Ponorogo.
Setiap akhir pekan masyarakat Surabaya akan disuguhi atraksi Reog Ponorogo, yang akan diselenggarakan di Balai Pemuda Surabaya, hal itu dikatakan M ALI ADHI Ketua paguyuban Selain sebagai daya tarik wisata acara Reog Ponorogo ini, sebelumnya telah diresmikan oleh ARIF AFANDI Wawali Surabaya Minggu (11/03) lalu.
Sementara itu aksi kelompok paguyuban Jaranan Sanjoyo Putro Kediri yang hampir seluruh tubuhnya dilapisi cat warna hitam, yang beranggotakan 8 orang, sedianya akan melakukan atraksi tarian celeng, makan ayam hidup, serta makan beling kaca di Balai pemuda Surabaya Minggu (18/03) gagal dilakukan.
“Gagalnya aksi itu dikarenakan panitia yang kurang siap, nyatanya panitia membiarkan kita, padahal kita jauh-jauh datang dari Kediri, untuk tampil di Balai Pemuda Surabaya ini,” ujar WAHID satu diantara pemain tarian celeng dengan nada kecewa.
Teks Foto:
1. Reog Ponorogo akan tampil tiap akhir pekan di Balai Pemuda Surabaya.
2. Tarian celeng dari paguyuban jaranan dari Kediri gagal tampil di Balai Pemuda.
Foto: NAZIQ suarasurabaya.net