Jumat, 20 Juni 2025

Unair Tambah 3 Guru Besar Lagi

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan

Universitas Airlangga sebagai universitas tertua ketiga di Indonesia, terus menambah jumlah Guru Besarnya. Sabtu (24/02) besok, tiga Guru Besar lagi akan dikukuhkan, dalam sidang Senat Akademik (SA) Universitas Airlangga, bertempat di lantai V Gedung Rektorat, kampus C Unair Jl. Mulyorejo.

Ketiganya adalah Prof. Dr.rer.nat. H. MOCHMAD YUWONO MS., Apt., guru besar bidang ilmu analisis farmasi Fak. Farmasi Unair; dan Prof. Dr. FEDIK ABDUL RANTAM, drh., guru besar bidang ilmu virologi dan imunologi Fak. Kedokteran Hewan Unair, serta Prof. Dr. WIDJI SOERATRI, DEA., Apt, guru besar bidang ilmu farmasetika pada Fak. Farmasi Unair.

Ketiganya masing-masing merupakan guru besar ke-300, 301 dan 302 bagi Unair, sejak universitas ini berdiri 52 tahun lalu. Pengukuhan ketiga guru besar baru Unair tersebut merupakan yang ketiga, setelah Unair berstatus BHMN, sehingga pelantikan dilakukan dalam sidang Senat Akademik dan dipimpin Ketua Senat Akademik, Prof. SAM SOEHARTO.

Dalam pengukuhan I dan II masing-masing dikukuhkan tiga guru besar, semuanya dari Fak. Kedokteran Unair. Dalam jumpa pers sebelum pengukuhan, Prof. MOCHAMAD YUWONO dalam orasinya berjudul Peranan Analis Farmasi Modern dalam Pengujian Mutu dan Keamanan Obat, Pangan, dan Kosmetika, menjelaskan, mutu dan keamanan OPK (obat, pangan dan kosmetika) perlu mendapat perhatian serius pemerintah.

“Alasan utamanya, sudah adanya belasan ribu produk obat beredar di Indonesia, dengan kualitas beragam dan tidak jarang ditemukan palsu. Jangan heran kalau akhir-akhir ini sering terjadi kasus keracunan pangan, dan hal itu menunjukkan bahwa pangan tersebut belum memenuhi standar mutu keamanan,” kata MOCHAMAD YUWONO, 46, professor termuda di Fak. Farmasi Unair.

Sedang Prof. FEDIK AR, akan menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Bioinformatika Sebagai Desain Prediktif dan Preventif Penyakit Virus di Masa Datang. Profesor termuda FKH usia 46 tahun ini, mengatakan, suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dapat berubah karena adanya mutasi. Satu contoh flu burung (H5N1), penyakit unggas yang bisa berpindah kepada manusia. Tetapi, hal tersebut bisa diprediksi dengan bioinformatika dengan membuat metode-metode. Hal ini mesti dikerjakan secara alamiah, sebab virus itu hidupnya di dalam sel. Sehingga membunuh virus, identik dengan membunuh sel, sedangkan sel sangat penting bagi mahluk hidup.

“Yang bisa dilakukan adalah dengan mengamati perkembangan virus dalam sel, setelah itu, diikat, atau diblok, sehingga tidak berkembang,” kata Ketua Posko Flu Burung di Rumah Sakit Hewan FKH Unair ini. Sedangkan Prof. WIDJI SOERATRI, seperti disampaikandalam siaran persnya pada suarasurabaya.net, Jumat (23/02) bakal menampilkan orasinya berjudul: Membangun Keunggulan Akademik Bidang Farmasetika Melalui Pengembangan Novel Cosmetic Delivery System (NCDS)

Bagikan
Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Jumat, 20 Juni 2025
28o
Kurs