Selasa, 7 Mei 2024
Korban Pesawat Latih Jatuh

Kedatangan Jenazah Disambut Isak Tangis Keluarga

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
Jenazah Harist Yondi Adzkarahman tiba di rumah duka Jl. Wisma Menanggal VI no.33 Surabaya. Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Jenazah Harist Yondi Adzkarahman (21) korban jatuhnya pesawat latih milik Merpati Pilot School (MPS), Jumat (19/9/2014) sekitar pukul 23.00 WIB tiba di rumah duka Jl. Wisma Menanggal VI no.33, Gayungan, Surabaya. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga yang telah menunggu sejak sore hari.

Pantauan suarasurabaya.net, belasan rekan sesama siswa MPS dan instruktur Pilot mengiringi kedatangan jenazah di rumah duka, yang diberangkatkan dari Sumenep, Madura. Setibanya jenazah di rumah duka, siswa-siswa MPS mengangkat peti jenazah keluar dari mobil ambulance untuk diserah terimakan dengan pihak keluarga.

Upacara penghormatan terakhir dilakukan secara sederhana di dalam rumah duka, dan dilanjutkan ucapan bela sungkawa dari pihak Merpati Pilot School kepada keluarga almarhum Harist Yondi.

Belum ada satupun dari pihak keluarga yang berkenan untuk diwawancarai karena mereka masih berkabung atas meninggalnya Harist Yondi Adzkarahman putra kedua dari dua bersaudara anak Mulyono ini. Rencananya, jenazah Harist Yondi Adzkarahman akan dimakamkan, Sabtu (20/9/2014) pukul 08.00 WIB, di Tempat Pemakaman Umum Desa Bungurasih.

Sementara itu, usai melakukan serah terima Jenazah, Isdiyono Flight Instruktir Merpati Pilot School sempat menceritakan detik-detik jatuhnya pesawat latih tersebut. Dia mengatakan, latihan terbang ini merupakan pemantapan untuk uji kenaikan tingkat. Sehingga siswa terbang solo dengan pesawat cessna 172 buatan tahun 1981.

Sebelum jatuh, pesawat sempat touch go atau menyentuh landasan kemudian terbang lagi. Pesawat touch go, setelah manufer di area balik Bandara Trunojoyo. Saat di ketinggian 30 meter pesawat tampak miring dan terjatuh. Tidak ada komunikasi apapun sebelum pesawat jatuh.

“Pesawat touch go dan sudah dua kali, ini yang ketiga kali after take off sekitar 30 meter, tiba-tiba pesawat jatuh. Jadi memang tidak ada contact apapun sebelumnya,” kata Isdiyono kepada wartawan, Jumat (19/9/2014) malam.

Dia menambahkan, Harist Yondi merupakan siswa tingkat Pilot Private Licence (PPL) dan sedang menjalani uji kenaikan level Commercial Private Licence (CPL). “Kalau sudah level CPL, pilot diizinkan untuk membawa penumpang,” ujarnya.

Teks Foto:
– Satu diantara rekan sekolah penerbangan membawa foto almarhum Harist Yondi Adzkarahman.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
27o
Kurs