Minggu, 16 Juni 2024

Pemkot Berharap Jadi Operator Monorel dan Trem

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Pembangunan Angkutan Massal Cepat (AMC) berupa monorel dan trem terus dimantapkan Pemerintah Kota Surabaya. Bahkan, beberapa waktu lalu pemerintah kota juga telah bertemu dengan Dirjen Perkereta Apian untuk membahas kelanjutan mega proyek yang menelan anggaran sekitar Rp8 triliun ini.

“Pada Kamis (7/8/2014) kemarin kami datang ke Ditjen Perkereta Apian,” kata Gde Dwija Wardhana Kepala Bidang Fisik Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya pada suarasurabaya.net, Rabu (13/8/2014).

Dalam pertemuan itu juga dibahas penggunaan dana Rp400 miliar yang saat ini sudah dianggarkan oleh Pemerintah Pusat. Rencananya, dana ini akan fokus untuk memulai pembangunan trem sedangkan untuk monorel rencananya masih akan menunggu dana tahap selanjutnya.

Dari hitungan kasar, dana sebesar Rp400 miliar itu setidaknya akan mampu membangun trem sejauh 14-15 kilo meter dengan target pembangunan trem mencapai 17,5 kilo meter memanjang mulai Wonokromo hingga Tanjung Perak.

Selain membahas anggaran dalam pertemuan itu juga dibahas siapa yang akan menjadi operator trem maupun monorel. “Kami berharap Surabaya nantinya yang menjadi operatornya,” kata dia.

Pembangunan fisik berupa groundbreaking (peletakan batu pertama) rencananya akan dimulai awal 2015 mendatang dengan target penyelesaian selama dua tahun hingga tahun 2017.

Untuk rute monorel sendiri akan memanjang sejauh 25 kilometer, yakni koridor barat-timur mulai Lidah Kulon hingga Keputih.

Gde Dwija mengatakan, AMC ini sengaja memilih trem dan monorel. Monorel dipilih karena sejumlah pertimbangan, yakni untuk mengurangi titik persimpangan sebidang sehingga pembebasan lahan bisa lebih mudah.

Adapun untuk jalur utara-selatan (Tanjung Perak–Wonokromo), lebih dipilih trem karena jalur tersebut melalui banyak bangunan cagar budaya dan sulit dibikin elevated karena terhalang viaduk.

Gde Dwijaja menambahkan, proyek AMC itu akan terintegrasi dengan kereta api. Total ada tiga stasiun kereta api yang dipakai yakni Stasiun Wonokromo, Gubeng, dan Pasar Turi.

Selain menggunakan tiga stasiun, antara trem dan monorel juga akan terintegrasi yakni di Joyoboyo dan Urip Sumoharjo dekat Pasar Keputran. Dua titik itu diperkirakan menjadi lokasi yang tersibuk. (fik/ipg)

..
Surabaya
Minggu, 16 Juni 2024
28o
Kurs