Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan akan melindungi kedaulatan wilayahnya. Xinhua melaporkan saat ini negara itu menghadapi sengketa wilayah dengan beberapa tetangganya.
“Kita harus dengan tegas mempertahankan kedaulatan wilayah Tiongkok, hak-hak maritim dan kepentingan-kepentingan dan persatuan nasional,” kata Xi dalam satu rapat Partai Komunis mengenai masalah-masalah luar negeri yang diselenggarakan Jumat dan Sabtu.
Hubungan antara Tiongkok dan Jepang tegang dua tahun belakangan ini setelah Tokyo menasionalisasi pulau-pulau Senkaku, di Laut Tiongkok Timur. Sementara itu Beijing juga mengklaim kepulauan itu, dan dinamakamnya pulau-pulau Diaoyu.
Tiongkok dan negara-negara Asia tenggara termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam juga saling klaim atas Kepulauan Spratly di Laut Tiongkok Selatan. Taiwan, yang Tiongkok angap sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya juga mengklaim bagian Kepulauan Spratly.
Xi, presiden Tiongkok dan juga sekjen Partai Komunis itu, menambahkan negaranya akan “menangani dengan layak sengketa-sengketa wilayah dan pulau itu” tetapi tidak menyebut nama negara-negara itu.
Hubungan antara Tiongkok dab Jepang membaik setelah Xi dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu pada 10 November, tetapi kapal-kapal penjaga pantai Tiongkok terus mematroli perairan-perairan sekitar pulau-pulau yang disengketakan itu.
Para pemimpin Amerika Serikat, Australia da Jepang awal bulan ini menyerukan penyelesaian damai senketa-sengketa maritim, setelah Presiden AS Barack Obama memperingatkan akan bahaya-bahaya konflik di Asia sementara Tiongkok terlibat sengketa wilayah.
Tiongkok sendiri menganggap kebijakan luar negeri AS “berpaling” pada kawasan Asia Pasifik sebagai usaha untuk menandingannya. (ant/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
