Kondisi sekitar wilayah bencana longsor di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng yang rawan longsor, membuat Pemkab Jombang memutuskan bakal merelokasi rumah-rumah yang ada di sekitar tebing. Nyono Suharli Wihandoko Bupati Jombang saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (28/01/2014) mengatakan pihaknya masih akan mendata rumah-rumah yang rawan menjadi korban longsor.
Menurut Bupati, rumah-rumah yang rawan longsor itu akan direlokasi masih di dalam wilayah Kecamatan Bareng sehingga aktivitas sosial budaya masyarakatnya tidak begitu berubah drastis.
Tentang anggaran relokasi itu, Bupati mengatakan, akan ditalangi oleh Pemkab Jombang dan swadaya dari masyarakat sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Jombang menetapkan status darurat bencana setelah terjadinya longsor yang hingga berita ini ditampilkan mengakibatkan 7 orang meninggal dunia, dan 9 orang masih tertimbun longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng.
Sementara itu 5 kecamatan di sepanjang Sungai Bareng juga mengalami banjir. Kecamatan itu meliputi Wonosalam, Bareng, Mojoagung, Sumobito, dan Plandakan. Dari lima kecamatan itu, Kecamatan Mojoagung yang paling parah dilanda banjir.
Sementara di Kecamatan Mojoagung sendiri ada 7 desa yang mengalami banjir. Paling parah ada di Desa Kebon Dalem. (edy)
NOW ON AIR SSFM 100
