Jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan warga Surabaya, rata-rata mencapai 10 ton perhari.
Data ini diungkap Chalid Buchari Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Surabaya, waktu memaparkan proses pengelolaan sampah di Surabaya.
Menurut Chalid, jumlah itu sebenarnya lebih menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena ada beberapa upaya yang sudah dilakukan warga Surabaya untuk mengurangi jumlah sampah yang terbuang dan masuk ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Penurunan itu terjadi karena warga sudah banyak mendapat sosialisasi tentang upaya pengelolaan sampah secara mandiri, lewat program Green and Clean atau Merdeka Dari Sampah, yang rutin digelar Pemkot Surabaya,” ujar Chalid, waktu ditemui suarasurabaya.net, Jumat (7/3/2014).
Dikatakan Chalid, meski ada penurunan untuk jumlah sampah yang dihasilkan rumah tangga di Surabaya, bukan berarti jumlah sampah secara keseluruhan juga menurun.
“Justru jumlah sampah yang masuk ke TPS dan TPA tiap hari di Surabaya semakin meningkat kalau secara keseluruhan. Sampah itu berasal dari sampah rumah tangga dan sampah bukan dari rumah tangga, diantaranya dari pasar, hotel, restoran dan kompleks-kompleks tertentu yang ada di Surabaya,” jelasnya.
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Surabaya ini mengatakan, terjadinya peningkatan jumlah sampah yang masuk ke TPA itu, juga disebabkan banyak faktor, diantaranya adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Surabaya.
Chalid menjelaskan, dari data terakhir di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya, jumlah sampah yang masuk ke TPA Benowo, rata-rata mencapai 1.200 meter kubik tiap hari.
“Dengan jumlah itu, Pemkot terus berupaya untuk mereduksinya, lewat beberapa program diantaranya penambahan rumah kompos di beberapa lokasi di Surabaya,” papar Chalid. (tas/ipg)
Teks Foto :
1. Sejumlah gerobak penuh sampah di Depo Sampah kawasan Kenjeran Surabaya.
2. Chalid Buchari Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Surabaya.
Foto: Dok. dan Teguh suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
