Pusat Studi Transportasi dan Logistik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menilai penambahan jalur kereta api adalah satu-satunya solusi untuk memecahkan kemacetan dan kerusakan jalan yang sering menimpa Jawa Timur.
“Saat ini sudah terlalu banyak orang bergerak. Transportasi umum harus segera ditingkatkan,” kata Hera Widyastuti MT PhD, ketua Pusat Studi Transportasi dan Logistik LPPM ITS, di sela-sela Young Engineers and Scientists Summit 2014 yang digelar ITS, Kamis (17/4/2014).
Dia berharap, selain penambahan jadwal dan jalur kereta, layanan yang ada harus diubah untuk memenuhi kebutuhan publik. Dia mencontohkan kereta komuter yang melayani Surabaya-Kertosono harusnya beroperasi di pagi dan sore saat orang berangkat kerja dan pulang kerja.
“Sayang jadwal kereta Surabaya-Kertosono tidak tepat karena siang hari. Pekerja dari kawasan itu tetap mengandalkan bus, tidak bisa menggunakan kereta,” kata dia.
Hal yang sama diungkapkan Wachid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur. Menurut dia, untuk memperbanyak jalur kereta beberapa rel yang semula mati akan dihidupkan kembali.
Dia mencontohkan jalur kereta dari Jombang menuju Babat Lamongan akan segera dihidupkan kembali. Di Jalur ini, nantinya akan dilalui kereta komuter yang berputar dari Surabaya-Mojokerto-Jombang-Lamongan-Gresik.
Tak hanya untuk angkutan orang, jalur Jombang-Babat ini juga untuk mempermudah distribusi barang dari kawasan industri baru di Jombang dan Mojokerto. “Nanti pabrik-pabrik dari Jombang kalau mau ke Tanjung Perak tidak perlu lagi menggunakan truk, tapi bisa dengan kereta api dari Jombang menuju Babat, kemudian ke pelabuhan Gresik,” kata dia.
Sebagai penunjang, rel kereta api di Gresik juga akan tersambung ke Pelabuhan Teluk Lamong. Rel jalur ini, juga akan didesaind double track sehingga mampu lebih banyak menampung kereta api.
Double track yang saat ini ada juga akan terus diperbanyak. Wachid mencontohkan rel dari Pasar Turi ke Tanjung Perak juga akan dijadikan double track untuk menampung kereta api angkutan peti kemas.
Dengan penambahan double track, Wachid yakin angkutan jalan di Jawa Timur bisa lebih bernafas dan beralih menggunakan kereta api. “Dengan kereta, selain bisa tepat waktu, biaya pengiriman juga lebih murah dan mudah,” kata dia.
Double track, tidak hanya akan dibangun untuk jalur Surabaya-Jakarta, melainkan juga akan melengkapi jalur kereta dari Surabaya hingga Madiun dan Solo. Tak hanya itu, jalur dari Surabaya-Banyuwangi juga akan menyusul.
Di Surabaya sendiri, saat ini juga mulai akan dibangun trem dan monorel tengah kota. “Kita memang galakkan kereta api karena inilah solusi yang paling tepat,” kata dia.
Selain memperbaiki sistem perkereta apian, angkutan umum lainnya juga akan diperbaiki. Armada bus damri misalnya akan diperbanyak dan diremajakan. Pemerintah juga berencana mengucurkan beragam subsidi angkutan massa. (fik/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
