Mempermudah perekaman atau memantau kondisi perkembangan tubuh dan kesehatan satwa, khususnya Komodo, KBS memasang microchip untuk 12 anakan Komodo koleksinya.
“Microchip ini fungsinya memang merekam pertumbuhan, perkembangan termasuk memantau kondisi kesehatan Komodo. Alat ini semacam perekam kondisi Komodo,” terang Aschta Boestani-Tajudin, Pjs. Direktur Utama PDTS KBS.
Ke 12 anakan Komodo (Varanus Komodoensis) yang dipasangi microchip kali ini rata-rata berumur antara 3 sampai dengan 4 bulan dan kondisi keseluruhannya sehat dan normal.
Pada kesempatan pemasangan microchip, masing-masing Komodo sebelumnya dilakukan pengukuran panjang, lingkar tubuh serta lingkar kepala dan penimbangan berat badan.
Apakah dengan dipasang microchip, anakan Komodo ini kemudian jadi mudah dilacak keberadaannya jika berada atau berpindah disuatu tempat?? Sita sapaan Aschta Boestani-Tajudin, Pjs. Direktur Utama PDTS KBS, membantah.
“Fungsinya hanya merekam kondisi satwa. Just record. Bukan sebagai GPS, yang dapat menunjukkan keberadaaanya, tetapi berfungsi sebagai perekam saja,” tegas Sita.
Saat ini sekitar 80 Komodo dengan usia beragam, diantaranya 3 sampai dengan 4 bulan menjadi koleksi PDTS-KBS. Kondisinya normal dan sehat. (tok/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
