Jumat, 26 April 2024
Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2015

Kenang Dolanan Jadul, Kartolo Pernah Main Sri Gendem Sampai Ditinggal Tidur

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Cak Kartolo saat tampil di SUCF 2013. Foto: dok. suarasurabaya.net

Kartolo, seniman ludruk Surabaya mengenang permainan tradisional atau dolanan jaman dulu (jadul) yang pernah dimainkan bersama teman-temannya saat masih anak-anak. Uniknya, dia mengaku pernah ditinggal tidur saat main sri gendem.

Sri gendem adalah permainan tradisional yang melibatkan banyak peserta anak-anak. Permainan ini mengharuskan satu orang terpilih untuk mencari dan menebak nama kawan-kawannya yang ikut bermain, sementara matanya ditutup dengan sapu tangan atau kain.

Biasanya permainan ini dimulai dengan hom pim pa untuk menentukan siapa yang kena giliran jadi “si pencari”. Pernah suatu kali, Cak Kartolo terpilih menjadi si pencari.

“Mata ditutup sapu tangan, disuruh nyari anak-anak. Lha padahal anak-anak sudah tidur,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (6/6/2015).

“Ya mungkin karena kecapekan, wong biasanya dari jam tujuh sampai jam sebelas malam,” kenangnya. Biasanya, kata pria kelahiran Pasuruan ini, saat malam bulan purnama di desanya anak-anak bermain hingga malam.

“Kalau padhang mbulan kan biasanya banyak koneng (kunang-kunang, Red). Jadi anak-anak senang main sampai malam,” katanya.

Selain Sri Gendem, Cak Kartolo juga mengenang beberapa permainan lain yang pernah dimainkan bersama teman-temannya. Antara lain patil lele, engkle, dan gobag sodor.

“Main patil lele itu, kalau dipukul kadang kena bathuk (dahi, Red),” katanya. Ketika ditanya pernahkah saat main patil lele dahinya benar-benar kena kayu. Pelawak ini mengatakan hampir kena.

“Ya hampir kena. Kurang sedikit kena kuping. Wong kuping garek loro, ngkok kalong iku (padahal telinganya tinggal dua, nanti jadi berkurang, Red),” ujarnya lalu tertawa.

Cak Kartolo mengatakan seringkali main engkle di sekolahnya, di Sekolah Rakyat (SR). Dia juga pernah memainkan gobag sodor. Katanya, “kalau enggak boleh lewat pinggir, yo lewat wuwung (bubung/puncak genting rumah, red),” selorohnya.

Pria yang terkenal dengan kidung Jula-Juli ini ketika ditanya apakah nanti di SUCF 2015 akan bermain egrang. Lagi-lagi Cak Kartolo melontarkan candaan, “Egrang kalau jatuh dengkulku babras,” ujarnya.

Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2015 Minggu (7/6/2015) akan semakin ramai dengan kehadiran Cak Kartolo yang turut memainkan dolanan jadul. Macam-macam dolanan yang bisa dimainkan dalam SUCF kali ini antara lain gobag sodor, egrang, terompah panjang, dagongan, tarik tambang, dakonan, engkle, balap karung, dan lompat tali karet.

SUCF 2015 adalah helatan yang dipersembahkan oleh Suara Surabaya Media bersama Pemkot Surabaya, dan Polrestabes Surabaya dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-722, sekaligus peringatan Ulang Tahun Suara Surabaya Media yang ke-32. (den/fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs