Layanan Publik Jatim Jadi Percontohan Nasional

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menilai sebanyak 83,3 persen layanan publik di Jawa Timur masuk kategori hijau. Artinya, layanan publik tersebut sudah baik dan harus menjadi contoh bagi layanan lainnya.

“Di Jatim hanya 16,7 persen yang kuning. Untuk yang merah sudah ndak ada lagi,” kata Setiadjit, Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jawa Timur, Selasa (10/3/2015).

Tingginya kinerja layanan publik di Jawa Timur bahkan menjadikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mempercayakan Jawa Timur sebagai provinsi percontohan inovasi layanan publik.

Bahkan, pameran layanan publik yang akan digelar tingkat Jawa Timur di Sidoarjo pada tanggal 11-13 Juni mendatang akhirnya diubah menjadi pameran layanan publik dalam skala nasional.

“Presiden Jokowi juga akan datang membuka langsung dan menyaksikan pameran ini,” kata Setiadjit.

Dalam pameran itu, Kementerian PAN dan RB setidaknya juga akan mengumumkan pemilihan top 99 layanan publik di Indonesia.

Dari seluruh wilayah di Indonesia sendiri, saat ini terdapat 1.188 layanan publik yang menjadi peserta inovasi layanan publik terbaik tingkat nasional.

“Jadi nanti akan diseleksi jadi Top 99, selanjutnya diseleksi lagi menjadi Top 33 yang akan mewakili Indonesia untuk berlaga di pentas layanan publik terbaik dunia yang tahun ini digelar di Bahrain,” ujarnya.

Sesuai Surat Edaran Menteri PAN dan RB nomor 9 tahun 2014, penilaian untuk layanan publik setidaknya mencakup empat kriteria yaitu perbaikan layanan bagi masyarakat, adanya partisipasi masyarakat, mendorong layanan berbasis kolaboratif, serta responsif pada gender.

Sementara itu, guna meningkatkan layanan publik di Jawa Timur sendiri, Soekarwo Gubernur Jawa Timur juga telah mewajibkan bagi seluruh SKPD memiliki layanan publik andalan. Bagi yang sudah memiliki, maka layanan publik itu harus ditambah dan ditingkatkan lagi. (fik/ipg)

Teks Foto:
– Setiadjit, Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jawa Timur.
Foto: Taufik suarasurabaya.net