Kamis, 23 Mei 2024

Maulid Nabi dan Natal Berbarengan, Ini Pesan NU dan Muhammadiyah

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi. Foto : Antara

Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah menilai perayaan Maulid Nabi dan hari raya Natal yang jatuh hampir bersamaan merupakan momentum bagi umat untuk saling menghormati.

“Ini jembatan sosiokultural untuk saling menghormati, dan menunjukkan persaudaraan, kebersamaan dan kerjasama yang lebih otentik,” kata Haidar, dalam pesan singkatnya Kamis (24/12/2015).

Umat, kata dia, harus menunjukkan ketulusan dalam beragama dengan mengedepankan sikap toleran, welas asih dan persahabatan di tengah perbedaan. Prasangka buruk antar umat juga harus dihilangkan sehingga toleransi antar agama bisa terjaga.

Agama, kata dia, harus dijadikan sebagai jalan hidup damai dan keinginan untuk maju bersama.

Hal yang sama diungkapkan Akh Muzakki, Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Menurut dia, momentum perayaan Maulid Nabi dan Natal yang hampir bersamaan ini juga harus dijadikan momentum untuk saling duduk bersama dan menghargai.

Muzakki juga mengatakan, polemik penggunaan atribut Sinterklas bagi umai Islam harusnya juga tidak terjadi. Apalagi, penggunaan topi dan atribut sinterklas bagi umat muslim sebenarnya tidak ada larangan asalkan tidak dilakukan dengan dasar paksaan dan tidak mengubah keyakinan.

“Yang tidak boleh itu memaksa. Bagi saya, asalkan penggunaan atribut tidak mengubah keyakinan dan hanya bagian dari ekspresi kultural, tidak ada hubungan keyakinan, ya boleh-boleh saja,” kata Muzakki.(fik)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Kamis, 23 Mei 2024
31o
Kurs