Rabu, 22 Mei 2024
Jalur yang Wajib Diwaspadai

Mudik Lebaran, Hindari Jalur Tengah Lintas Jatim

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Jalur lintas tengah Jawa Timur diperkirakan masih menjadi jalur paling padat pada arus mudik lebaran kali ini. Jalur yang memanjang mulai Surabaya-Mojokerto-Nganjuk hingga ke Madiun dan Ngawi ini selalu menjadi yang tersibuk dibandingkan jalur Pantura maupun jalur Surabaya ke kawasan timur.

“Kepadatan di jalur tengah ini akan diperparah dengan banyaknya pintu perlintasan kereta api,” kata Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur, Rabu (24/6/2015).

Menurut Wahid, jalur tengah yang selalu menjadi simpul kemacetan terjadi di sepanjang Guyangan, Nganjuk hingga ke Caruban, Madiun.

“Di titik ini ada empat pintu perlintasan kereta api, jalannya menanjak dan berkelak-kelok sehingga selalu mengalami kemacetan panjang,” kata dia.

Selain di Caruban, perempatan Mengkreng juga masih menjadi titik pertemuan terpadat yang selalu diwarnai kemacetan panjang.

Karenanya, Wahid berharap para pengguna jalan di jalur tengah bisa menghindar dan mengalihkannya ke jalur Pantura maupun Jalur Selatan.

“Kami imbau pemudik menghindari jalur mulai dari Guyangan Nganjuk-hingga Caruban Madiun. Daripada macet berjam-jam lebih baik cari jalan lain,” kata dia.

Dia mencontohkan, bagi masyarakat Surabaya yang ingin ke Jawa Tengah bisa melalui jalur Lamongan, Bojonegoro, Ngawi lalu ke Jawa Tengah. Jika dibandingkan lintas tengah Nganjuk-Madiun-Ngawi ke Jawa Tengah dengan Lamongan-Bojonegoro-Ngawi jarak tempuhnya hanya terpaut 11 kilometer. Untuk itu, jalur Pantura ini lebih efisien dibanding harus terjebak macet di jalur tengah.

Begitu juga dengan masyarakat dari Malang, Blitar dan sekitarnya, jika ingin ke Jawa Tengah juga disarankan lewat Ponorogo-Madiun-Ngawi.

Meski begitu, jalur Pantura bukannya tanpa kendala, di titik ini pemudik masih akan dihadang pembangunan tiga jembatan yaitu Jembatan Manyar, Jembatan Tambak Ombo, serta Jembatan Sembayat.

Selain itu, di jalur Lamongan juga masih ada kendala penyempitan jalan yang terjadi di Duduk Sampean dari empat lajur menjadi dua lajur. Pasar Babat juga masih akan menjadi titik kemacetan.

“Tapi jalur Pantura masih lebih baik dibandingkan jalur tengah,” kata dia. Di jalur Pantura, Dishub juga memiliki banyak jalur alternatif. Misalnya untuk menghindari pembangunan tiga jembatan maka masih ada jalur alternatif melalui simpang Sukodadi maupun simpang Drajat Paciran.

Sedangkan untuk lintas Surabaya-Malang, saat ini sudah relatif lancar apalagi setelah adanya tol Gempol-Pandaan. “Masalahnya hanya di u-turn (fasilitas putar balik) di Pandaan yang terlalu dekat dengan perempatan, kami sudah usulkan untuk dipindah minimal jaraknya 1 kilometer dari perempatan,” ujarnya.

Selebihnya, jalur Malang sudah cukup lancar meskipun di jam-jam tertentu masih akan terjadi kepadatan yang disebabkan adanya peningkatan volume kendaraan. “Untuk jalur Surabaya ke timur hingga Banyuwangi secara umum sudah lancar dengan jalan yang mulus,” kata dia.

Tahun ini, Wahid optimis jalur-jalur padat seperti kawasan pasar tumpah, jalan rusak, dan rawan banjir maupun longsor hampir sudah tidak ada lagi karena sudah diantisipasi dengan melakukan perbaikan dan menerjunkan personel di titik-titik tersebut. (fik/ipg)

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
31o
Kurs