Pemerintah memberikan hak yang sama pada penyandang disabilitas untuk masuk ke perguruan tinggi. Pesan ini disampaikan oleh M. Nasir Menristek Dikti usai meninjau pelaksanaan ujian tulis SBMPTN di Universitas Indonesia, Selasa (9/6/2015).
Bagi penyandang disabilitas panitia memberikan fasilitas. Meskipun khusus untuk penyandang tuna netra tidak disediakan huruf braille tapi diberikan pendamping yang membantu peserta tuna netra untuk membacakan naskah secara jujur dan mengisikan di kolom-kolom jawaban.
Demikian juga bagi penyandang disabilitas yang lain, panitia juga akan memberikan fasilitas yang memudahkan mereka untuk mengikuti ujian tulis yang saat ini sedang berlangsung.
Oleh karena itu bagi mahasiswa penyandang disabilitas juga tidak ada perbedaan terkait penilaian. Apabila peserta dari penyandang disabilitas ini tidak lulus bukan karena dia berasal dari penyandang disabilitas namun karena kemampuan akademik.
Usai mengadakan peninjauan langsung pelaksanaan ujian tulis SBMPTN di IPB Bogor dan Universitas Indonesia, menurut rencana Menristek Dikti akan langsung terbang ke Jogja melihat pelaksanaan ujian tulis SBMPTN di Jawa Tengah. (dwi/rst)
Teks Foto:
– M Nasir Menristek Dikti memberi semangat pada Oki Kurnia penyandang disabilitas pada ujiun tulis SBMPTN di Kampur UI Depok. Oki penyandang tuna netra yang mengambil jurusan komunikasi.
Foto : Jose Asmanu suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
