Minggu, 19 Mei 2024

Pemkab Sidoarjo Kurang Serius Tangani Sampah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sungai di Dusun Beciro, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, yang penuh sampah. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Masalah sampah di Sidoarjo membutuhkan kemauan dan keseriusan pemerintah setempat agar bisa teratasi. Kemauan ini dinilai belum ada.

Moh Zainul Lutfi, Anggoto Komisi B DPRD Jatim menilai bahwa Pemkab Sidoarjo kurang serius menanani masalah sampah. “Lalu bagaimana menangani dua hal penting lain yang belum tertangani. Yaitu masalah banjir dan masalah jalan raya yang rusak. Soal banjir misalnya, Pemkab itu tidak ada perencanaan untuk banjir, lho,” kata mantan Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo ini kepada suarasurabaya.net, Kamis (26/2/2015).

Menurut Lutfi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Sidoarjo itu sebenarnya menjadi lebih baik setelah ada Bahrul Amig yang menjabat kepala dinas. Namun, menurutnya, Amig saat ini terlalu fokus pada masalah penataan kota dan pertamanan. “Jadi lupa tentang masalah sampah ini,” katanya.

Ia berpendapat, salah satunya adalah masalah Tempat Pengolahan Akhir (TPA) dengan sistem sanitary landfill di Kebon Agung, Porong yang seharusnya menjadi solusi. Tapi sampai saat ini belum terealisasi. Padahal, sesuai dengan UU No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, batas penyediaan TPA yang memadai adalah 2013 lalu.

“Padahal, lahan sudah dibeli. Saat saya masih di sana (komisi C DPRD Sidoarjo), Pemkab itu mengeluhnya karena kendala ke lokasi TPA. Katanya butuh jembatan untuk memudahkan transportasi, dananya Rp40 miliar. Ya, tinggal dibangun saja kan. Pendapatan Kabupaten Sidoarjo ini besar lho,” katanya.

Pendapatan Kabupaten Sidoarjo, kata Lutfi, mencapai angka Rp220 miliar pada 2014. Apalagi, APBD Kabupaten Sidoarjo tahun 2015 ini juga cukup besar. Yaitu sebesar Rp3,5 triliun. “Kalau untuk membangun jembatan seharga itu, saya kira kecil itu untuk Pemkab Sidoarjo,” ujarnya.

Lambatnya respon Pemkab Kabupaten Sidoarjo mengenai masalah-masalah yang sedang dihadapi ini, menurut Lutfi, karena kurangnya kemauan. Kalau ada kemauan, saat ini Bupati yang masih menjabat bisa melakukan arahan-arahan untuk fokus menyelesaikan permasalahan di Sidoarjo.

“Sepertinya kok tidak perhatian. Padahal Sumber Daya Manusia-nya sudah bagus, lho. Masalah koordinasi juga masih kurang,” kata Lutfi. (den/ipg)

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
29o
Kurs