Dalam rekaman pembicaraan dugaan pencatutan nama Joko Widodo Presiden dan Jusuf Kalla Wapres diketahui melibatkan 3 orang, masing-masing Setya Novanto ketua DPR, Reza Chalid pengusaha migas, dan Maroef Sjamsoeddin Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI).
Besar kemungkinan ketiga orang ini akan dipanggil Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI untuk diminta klarifikasinya.
Maroef Sjamsoeddin Presdir PTFI yang diduga merupakan orang yang merekam pembicaraan itu mengaku siap dipanggil MKD untuk memberikan klarifikasi.
“Ya, bapak (Maroef Sjamsoeddin) akan hadir kalau MKD memanggil.” ujar Riza Pratama Vice Presiden Corporate Communication Freeport Indonesia, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/11/2015)
Lebih jauh, Riza tidak mau menjelaskan apakah Maroef juga sudah berkoordinasi dengan PT Freeport terkait permasalahan dengan ketua DPR ini, atau belum. Dia juga meminta wartawan lebih baik mengikuti prosesnya saja.
Sementara, MKD sendiri hari ini juga menggelar rapat internal untuk menentukan proses selanjutnya setelah bukti rekaman asli diserah oleh Sudirman Said menteri ESDM.
Junimart Girsang wakil ketua MKD DPR menjelaskan, rapat untuk menentukan keputusan hasil verifikasi berkas laporan yang diserahkan Sudirman Said dan rencana sidang yang diagendakan akan dilakukan secara terbuka demi transparansi.
“Apakah hasil verifikasi tenaga ahli ini sudah cukup kuat dan sudah memenuhi unsur untuk ditingkatkan ke persidangan di MKD. Kemudian kita akan memutuskan sesuai dengan tata beracara yaitu peraturan DPR apakah persidangan ini akan kita buka secara terbuka untuk umum, atau tertutup, karena dalam tata beracara itu memang ada peluang untuk dilakukan terbuka asal bukan kasus asusila.” tegas Junimart.
Sekedar diketahui, minggu lalu, Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ketua DPR RI yang diduga mencatut nama Joko Widodo Presiden dan Jusuf Kalla Wakil Presiden untuk keperluan meminta saham dan proyek pada PTFI dalam proses perpanjangan kontrak PTFI.(faz/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
