Setelah melakukan rangkaian prosesi penyucian diri dan pratima, umat Hindu di pantai AAL menjalani tirta wasupadha yaitu pemercikan tirta (air) suci oleh para pemangku adat sebagai simbol harapan kepada Sang Hyang Widhi Wasa agar memberikan anugerah di Tahun Baru Saka 1937.
Di dalam pura, umat berkumpul di Mandala Utama, bagian utama pura. Kembali dipimpin oleh pedanda, umat bersembahyang mepamit bersama, yakni untuk berpamitan kepada Betara Betari yang melinggih di Pura Agung Jagat Karana.
Ketut Sudiarta Ketua PHDI Jatim mengatakan tema penyelenggaraan nyepi kali ini adalah penyucian diri dan alam semesta untuk meningkatkan kinerja. Penyucian diri, terutama penyucian jiwa yang sejalan dengan revolusi mental.
Rangkaian acara menyambut Nyepi ini akan dilanjutkan dengan upacara Tawur Agung yang merupakan simbol penyucian alam semesta di Tugu Pahlawan, Jumat (20/3/2015). Arak-arakan ogoh-ogoh akan diadakan di hari itu, dianjutkan dengan pembakaran ogoh-ogoh di malam hari. (den/dwi)
Teks Foto:
1. Pemberian tirta wasupada kepada seorang anak di pantai AAL.
2. Umat memasuki pura utama.
Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net