Tak Cuma Untuk Salurkan Bantuan, KIP Ditujukan Agar Melek Financial

Pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) dijawalkan segera dilaksanakan, dan diharapan tidak sekedar digunakan sebagai sarana penyaluran dana bantuan pendidikan semata. Tetapi bisa juga digunakan untuk mengajak generasi bangsa melek financial sejak dini.

“Oleh karena itu, penyaluran dana bantuan pendidikan kepada mereka yang menerimanya harus disalurkan melalui bank. Masyarakat harus mau berurusan dengan bank, karena KIP juga diharapkan mengajak masyarakat termasuk pelajar sejak dini melek financial,” ujar Prof. Dr. Agus Sartono Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa berdasarkan catatan yang diterimanya, kesadaran anak muda, termasuk diantaranya pelajar, terhadap berbagai bentuk layanan atau sarana yang ada di perbankan masih belum mereka kenali.

Padahal di masa mendatang, di saat Indonesia sudah terkait dan terkoneksi dengan negara-negara lainnya, maka kebutuhan dengan perbankan sangat besar kebutuhannya. Oleh karena itu pemahaman terhadap berbagai aspek financial dalam konteks dasar sangat dibutuhkan.

“Akan menjadi sangat bermanfaat dan penting, jika sejak usia dini anak-anak kita sudha mengenal berbagai hal, layanan, elemen-elemen sederhana tentang financial. Ini kebutuhan yang mau tidak mau harus dipahami,” tegas Agus.

Dan dalam konteks itu, pemerintah dalam rangka memajukan pendidikan untuk generasi bangsa usia sekolah 6 – 21 tahun, mewajibkan memiliki rekening di bank, agar penyaluran dana bantuan pendidikan dapat dilaksanakan sekaligus mengedukasi tentang financial.

Sementara itu untuk pembagian KIP secara nasional akan dilakukan bertahap, setelah proses pemutakhiran serta validasi rampung dilaksanakan. “Mereka yang belum mendapatkan KIP, tetap akan menerima dana bantuan ini, selama memnuhi kriteria,” pungkas Profesro Agus pada suarasurabaya.net, Kamis (30/4/2015).(tok/rst)