Universitas Kristen Petra Surabaya menggelar “The 5th International Conference of Euro Asia Civil Engineering Forum” (EACEF5) yang didatangi 335 orang dari lintas negara pada 16-17 September 2015.
“Acara ini merupakan yang kelima kalinya. Jadi empat sebelumnya bergiliran, antara universitas di Indonesia dan di Asia. Jadi ini giliran kita yang mengadakan,” kata Ima Muljati sekretaris panitia acara kepada suarasurabaya.net, Rabu, (16/9/2015).
Kata Ima, tema yang dibahas dalam konferensi ini adalah “Civil Engineering Innovation for a Sustainable Future” dimana mengajak para pekerja di dunia teknik sipil peduli dan bersinergi terhadap lingkungan.
“Karena saat ini dunia teknik sipil kita itu membutuhkan sesuatu yang sustainable. Kita tidak bisa memakai bahan sekehendak hati. Karena resource yang kita punya terbatas. Jadi kita harus memikirkan juga orang teknik sipil itu bagaimana yang sustainable. Tidak mencemari lingkungan, menggunakan bahan-bahan material yang aman. Demikian juga untuk yang perencana, dia tidak boleh memboros-boroskan sumber daya yang kita ada,” ujar dia.
Ima mengatakan dalam acara ini juga dibahas juga tentang ratusan karya tulis dengan tema yang sama.
“2 tahun yang lalu kita sudah mulai mengundang semua institusi yang berminat untuk menulis paper. Paper itu disetorkan ke kami dan diseleksi melalui proses reviewing. Dari 350 kami memilih 165 paper. Itu yang kita konferensikan hari ini,” katanya.
Selain itu, acara ini mengundang pembicara dari berbagai negara yakni Prof. Worsak Kanok-nukulchai (AIT, Thailand); Prof. Manfred Grohmann (Universitat Kassel, Germany); Prof. Jongsung Sim (Hanyang University, Korea); Prof. Lee Kwang Yeol (Dongseo University, Korea); Prof J.G de Gijt (TU Delf, Netherland), dan Prof. Chan Weng Tat (National University of Singapore). (dop/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
