Rabu, 22 Mei 2024

Ini Jumlah dan Model Penularan HIV/AIDS di Indonesia

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Nila F Moeloek, Menteri Kesehatan (tengah) bersama sejumlah pejabat menekan tombol pencanangan gerakan Tes HIV di Grahadi, Kamis (1/12/2016). Foto : Taufik suarasurabaya.net

Nila F Moeloek, Menteri Kesehatan (Menkes) mencanangkan gerakan Tes HIV agar penularan HIV/AIDS bisa dicegah dan dikendalikan. Pencanangan gerakan Tes HIV kali ini dilakukan bersamaan dengan puncak peringatan hari AIDS se Dunia yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/12/2016).

Menurut Nila F Moeloek, tema nasional Hari AIDS Sedunia tahun 2016 ini adalah “Mari Kita Berubah, Masa Depan Gemilang Tanpa Penularan HIV”. Tema ini menurut dia sangat relevan dengan upaya yang dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakat untuk mengutamakan upaya promotif dan preventif dalam Pembangunan Kesehatan, termasuk dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS.

Gerakan Tes HIV sendiri dilakukan dalam bentuk Kegiatan Kampanye Peduli HIV AIDS dengan slogan TOP yaitu, segera Temukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA), segera Obati dengan antiretroviral (ARV), dan Pertahankan kualitas hidup ODHA.

Menkes mengatakan, pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, dikarenakan sejak tahun 2005 sampai dengan Desember 2015 telah dilaporkan adanya 191.073 orang terinfeksi HIV di Indonesia.

Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian banyak pihak. “Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan penemuan kasus HIV yang tinggi, bersama dengan Provinsi DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah,” kata Menkes usai pencanangan gerakan Tes HIV.

Faktor risiko penularan HIV terbanyak menurut dia, adalah melalui hubungan seks yang berisiko pada heteroseksual yang mencapai 66 persen; penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun 11 persen; lelaki seks dengan lelaki sebanyak 3 persen; serta penularan dari ibu ke anak 3 persen.

Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan tertinggi adalah pada ibu rumah tangga 10.626 penderita; tenaga non professional/karyawan 9.603 orang; wiraswasta 9.439 orang; petani, peternak, nelayan 3.674 orang; buruh kasar 3.191 orang; penjaja seks 2.578 orang; PNS 1.819 orang; dan anak sekolah atau mahasiswa 1.764 orang.

Data ini mendasari dalam strategi pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS yaitu dengan pendekatan yang berfokus dalam keluarga dan masyarakat.

Menkes menjelaskan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS harus dilakukan bersama sama oleh pemerintah bersama dengan seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai hasil yang sesuai dengan harapan. (fik/ipg)

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
28o
Kurs