Selasa, 7 Mei 2024

Jepang Minati Lulusan SMK dari Jatim

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Karya siswa SMK di Jatim. Foto: dok suarasurabaya.net

Pemerintah Jepang hingga saat ini masih menunggu lulusan pendidikan keahlian atau Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) dari Jawa Timur yang berniat bekerja di negara itu.

“Jepang itu butuh banyak tenaga lulusan SMK dengan masa kerja tiga tahun di Jepang,” kata Sukardo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Senin (22/8/2016).

Permintaan tenaga kerja ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama yang terjalin antara Kementerian Tenaga kerja dengan pemerintah Jepang khususnya untuk mencari pekerja di sektor industri.

Selama tiga tahun, para lulusan SMK yang telah terseleksi akan magang sekaligus bekerja selama tiga tahun di sektor industri, manufaktur, dan sektor lainnya.

Sukardo mengatakan, tahun ini sudah memasuki tahun kedua pengiriman lulusan SMK dari Jawa Timur ke Jepang. Belum lama ini, proses seleksi dan rekrutmen juga telah menyeleksi sekitar 300 anak lulusan SMK. Sebanyak 60 anak dinyatakan layak untuk selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap akhir yang akan dilakukan langsung oleh pemberi kerja yaitu perusahaan asal Jepang.

Dari catatan Disnaker, lulusan SMK yang saat ini telah menikmati masa kerja di Jepang mencapai 380 anak. “Lulusan SMK dari Jatim ini yang terbanyak dibandingkan provinsi lain karena skill lulusan SMK di Jatim terbukti lebih baik,” kata Sukardo.

Sementara itu, selain pemagangan ke Japang, Disnaker selama ini juga menggandeng puluhan perusahaan untuk menyerap para lulusan SMK. Apalagi dari catatan yang ada, setiap tahun jumlah lulusan SMA dan SMK di Jawa Timur mencapai 480 ribu anak dengan dengan jumlah yang melanjutkan kuliah hanya 190 ribu atau hanya 40 persen saja.

“Anak-anak yang tidak melanjutkan kuliah ini biasanya kami tawarkan untuk ikut pelatihan kerja di BLK-BLK (Balai Latihan Kerja) yang kami miliki,” kata Sukardo.

Di BLK, para lulusan SMK selanjutnya akan mengikuti pelatihan bersertifikasi selama 40 hari atau selama 320 jam. Sertifikat yang mereka dapatkan selanjutnya bisa digunakan untuk mempercepat mendapatkan pekerjaan di beberapa perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan Disnaker.(fik/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
24o
Kurs