MEA, Persaingan Bukan Lagi Dengan Teman Sekelas

Persaingan pelajar di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tidak lagi dilakukan dengan teman sekelas di satu sekolah. Atau dengan teman lain dilain sekolah. Tetapi persaingan global dengan sesama pelajar tetapi dari negara lain.

Iksan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menegaskan bahwa persaingan yang terjadi adalah persaingan keterampilan antara pelajar dengan pelajar dinegara lain.

“Persaingan itu tidak lagi dengan teman sekelas, atau teman satu sekolah. Persaingan terjadi dengan teman-teman kalian sesama pelajar tetapi dari negara-negara lain. Ini persaingan yang tidak main-main,” kata Iksan.

Bayangkan, lanjut Iksan para pelajar dari negara tetangga juga akan punya kesempatan untuk ikut bersaing memperebutkan esempatan dan peluang yang ditawarkan oleh negara-negara besar lainnya dalam bentuk bea siswa.

“Oleh karena itu, tugas berat bagi pelajar untuk mampu bersaing dengan pelajar lain dari negara lain. Jika tidak dipersiapkan mulai hari ini, jangan sampai tertinggal. Persaingan akan terbuka dan setiap pelajar harus siap bersaing,” ujar Iksan.

Secara khusus Iksan berpesan agar pelajar memiliki keterampilan bahasa, khususnya bahasa Inggris lebih bagus. Karena hingga saat ini, diakui atau tidak keterampilan bahasa asing khususnya bahasa Inggris menjadi sangat dibutuhkan.

Meskipun hal itu tidak 100% memberikan jaminan bagi pelajar mampu memenangkan persaingan, tetapi dengan bekal kemampuan berbahasa yang mumpuni paling tidak para pelajar memahami besarnya persaingan yang terjadi.

“Sampai hari ini, kemampuan bahasa Inggris menjadi bagian penting untuk ikut dalam persaingan bebas di MEA. Kalian mestinya juga harus mempersiapkan diri. Karena persaingan itu bukan lagi dengan teman sekelas saja,” kata Iksan saat hadir di Dharma Mulya Book Party 2016, Jumat (22/1/2016). (tok/rst)