Senin, 22 Desember 2025

NU Sebut Gafatar Kelompok Berbahaya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
KH Said Aqil Siroj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Foto: Abidin/Dok. suarasurabaya.net

KH Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebut kelompok Gafatar yang ramai dibicarakan saat ini merupakan kelompok baru dan sangat berbahaya, sehingga perlu diwaspadai.

“Gafatar secara langsung tidak ada keterkaitan dengan ISIS, sebab yang terkait seperti Anshor Tauhid, Jamaah Islam, dan Majelis Mujahidin,” ucap Said seusai bersilaturahmi dengan warga NU Kabupaten Gresik, Jatim, Selasa (12/1/2016).

Said mengaku belum mengetahui secara jelas garis organisasi Gafatar, namun dia menduga merupakan organisasi yang perlu diwaspadai, dan sebuah aliran yang ekslusif serta ekstrem.

“Ini kelompok berbahaya yang bisa menyesatkan saudara-saudara kita. Oleh karena itu, kita selalu menjaga warga NU dari berbagai ancaman jenis teroris, dan kyai-kyai NU juga selalu membimbing masyarakat agar mengarahkan kepada Islam yang berakhlak, beradab dan berbudaya,” katanya.

Ia menegaskan sikap secara pribadi dan organisasi NU sudah jelas, yakni anti kekerasan dan anti radikalisme.

Sementara, KH Abd Gaffar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Pamekasan, Jawa Timur meminta semua pihak proaktif mengantisipasi kemungkinan masuknya ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke wilayah itu.

“Kami dengan para ulama telah bersepakat akan turun secara langsung menyampaikan dakwah kepada masyarakat, guna mencegah kemungkinan masuk paham dan organisasi keagamaan baru yang bertentangan dengan paham keagamaan pada umumnya,” katanya.

Pada kesempatan berbeda, Irjen Anton Charliyan Kadivhumas Polri di Mabes Polri Jakarta menduga organisasi Gafatar mengandalkan prinsip kasih sayang dan anti kekerasan untuk menarik minat masyarakat agar bergabung dengan organisasi mereka.

“Mereka menggunakan asas kasih sayang dan anti kekerasan. Ini kedok mereka dengan menawarkan keringanan-keringanan dalam melaksanakan ibadah sehingga menarik bagi mereka yang enggan beribadah sesuai syariat Islam,” katanya.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 22 Desember 2025
24o
Kurs