Jumat, 28 November 2025

Pengembangan Ekonomi Madura Lambat, Pemda Gandoli Lahan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Menjelang Idul Adha 1435H, Sabtu (4/10/2014) ribuan pengguna kendaraan roda dua memadati Jembatan Suramadu. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Edi Juwono Slamet pengamat ekonomi Universitas Airlangga Surabaya menilai, lambatnya pengembangan ekonomi di Pulau Madura karena Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan Pemerintah Kota Surabaya masih berat melepas lahannya di kawasan Jembatan Suramadu.

Menurutnya, setelah tujuh tahun berlalu, Pemerintah Pusat sudah berupaya dengan membentuk Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) untuk membuat perencanaan konsep dan anggaran.

“BPWS ini mempercepat pengembangan industri yang Surabaya sudah jenuh. Anggarannya sudah ada, tapi bupati dan wali kota masih nggandoli wilayahnya. Padahal, Madura tidak bisa hidup dengan agro, jadi harus menjadi kawasan industri,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (3/2/2016).

Akibatnya, kata Edi, masyarakat Madura menjadi korban tidak terjadinya pembangunan. “Halangan ada di pemerintah daerah, bukan di Pemerintah Pusat. Ini adalah korban dari desentralisasi, ego sentral,” kata Edi yang juga Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya.

Edi meyakini, konsep yang ditawarkan Soekarwo Gubernur Jawa Timur, sama dengan konsep yang dimiliki BPWS. “Prinsipnya gubernur pasti mengikuti Pemerintah Pusat,” katanya.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 28 November 2025
32o
Kurs