Polri Segera Tetapkan 5 Tersangka Kasus Penipuan 177 Calon Haji

Polri dalam waktu singkat akan segera menetapkan tersangka dalam kasus penipuan 177 calon jemaah haji yang akan diberangkatkan lewat Filipina. Ratusan calon jemaah haji tersebut akan diberangkatkan 5 jasa travel dari Indonesia. Tetapi, akhirnya calon jemaah haji tersebut gagal berangkat karena ditangkap petugas imigrasi Filipina.

“Ada 177 orang calon jemaah haji yang ditangkap imigrasi Filipina di Manila. Yang memberangkatkan ada 5 travel jasa Indonesia,” ujar Tito Karnavian Kapolri dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di gedung DPR, Senin (5/6/2016).

Calon jamaah haji ini, kata Tito menggunakan paspor Filipina. Pada hari kedua penangkapan tersebut, menurut Tito, Polri langsung membentuk tim dan mengirim ke Filipina begitu Retno Marsudi Menlu RI menghubungi Polri.

“Calon jemaah haji ini menggunakan paspor Filipina sehingga akhirnya mereka ditangkap. Dalam kasus ini kita sudah mengirim tim sejak hari kedua. Kami dihubungi oleh Menlu RI, dan tim langsung kita kirim berangkat ke sana,” kata dia.

Pemulangannya, kata Tito, dikoordinir oleh Menlu dan Dubes di Filipina melalui upaya-upaya diplomasi. Sedang Polri diminta untuk melakukan investigasi terhadap yang memberangkatkan yang kemungkinan melakukan tindakan pidana.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan dan membentuk tim yang berangkat ke Kaltim, Sulsel dan beberapa daerah lain yang terkait dengan kasus ini. Dan tim-tim ini sudah bergerak semua, termasuk ke Manila melakukan interview kepada saksi-saksi yang berada disana, termasuk koordinator yang memberangkatkan,” ujar Kapolri.

Dia menegaskan kalau Polri sudah memeriksa, dan saat ini tim sudah kembali, dan sedang melalukan koordinasi dengan jaksa.

“Kita mungkin akan menerapkan kasus penipuan kepada beberapa orang, khususnya 5 orang yang mengelola 5 jasa travel ini. Kemungkinan besar nanti akan ditetapkan sejumlah tersangka dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Tito.(faz/iss/ipg)