Presiden Tinjau Bandara Soekarno Hatta Jelang Aksi Damai

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menjelang aksi damai yang dikonsentrasikan di sejumlah titik termasuk di luar halaman Istana Merdeka Jakarta Pusat.

Johan Budi Staf Khusus Kepresidenan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (4/11/2016) mengatakan saat unjuk rasa dilakukan pada 4 November 2016, Presiden bertugas seperti biasa.

“Pagi tadi menerima beberapa Menteri yakni Mensesneg dan Seskab tentu berkaitan dengan tugas dan pekerjaan. Kemudian Presiden melakukan kunjungan ke Bandara Soetta,” kata Johan seperti dilansir Antara.

Ia melanjutkan, kunjungannya ke Bandara Soekarna-Hatta tersebut dalam rangka meninjau perkembangan pembangunan infrastruktur transportasi.

Perkembangan pembangunan yang akan ditinjau terutama progress pembangunan kereta bandara.

“Mengenai pertanyaan yang banyak disampaikan kepada saya, apakah Presiden menerima peserta aksi, tadi saya konfirmasi pada Presiden bahwa yang nanti menerima perwakilan peserta aksi adalah Mensesneg dan Menkopolhukam,” katanya.

Johan menegaskan bahwa Presiden memandang aksi damai yang dilakukan sejumlah ormas pada 4 November 2016 merupakan hak demokrasi setiap warga negara.

Tetapi ditegaskannya bahwa aksi tersebut bukan tempat untuk memaksakan kehendak dan bukan hak untuk melakukan perusakan.

“Pemerintah menjamin kebebasan berpendapat dan aparat keamanan sudah diminta bersiaga tentu harus profesional dan jika ada kegiatan anarkis maka Presiden meminta aparat bertindak secara profesional,” katanya.

Senada dengan itu, Bey Machmudin Kepala Biro Pers Kepresidenan Sekretariat Negara menyebutkan kunjungan Presiden ke Bandara Soekarno-Hatta ini sudah direncanakan jauh hari sebelumnya.

“Presiden shalat Jumat di masjid kawasan bandara,” katanya.

Pada kesempatan kunjungan ke bandara itu, Presiden Jokowi hanya didampingi Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (Menhub).

Presiden menunaikan shalat Jumat di Masjid Nurul Barkah yang terletak di samping kantor PT Angkasa Pura II, Cengkareng. (ant/dwi/rst)