Jumat, 10 Mei 2024

Surabaya Membutuhkan Terminal Kargo

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Jasa marga menderek truk yang parkir. Foto: Dok/Denza suarasurabaya.net

Dinas Perhubungan Kota Surabaya menilai, Surabaya membutuhkan terminal kargo untuk mengurangi kemacetan di jalan utama Surabaya akibat truk barang yang parkir sembarangan.

Subagio Utomo Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub Kota Surabaya mengatakan, beberapa tahun terakhir semakin banyak truk barang ukuran besar parkir sembarangan di sejumlah jalan protokol di Surabaya.

Antara lain di Jalan Raya Mastrip, Kalianak, dan Jalan Ahmad Yani. Hampir setiap hari ada truk yang terparkir di pinggir jalan-jalan di atas. Akibatnya, lajur jalan semakin sempit.

“Surabaya masih belum punya Terminal Cargo, sementara semua angkutan barang yang masuk kota akan dilarang. Ini sedang kami usulkan ke Bapekko,” katanya, Selasa (7/6/2016).

Adanya terminal kargo, kata Subagio, dapat meminimalisir kemacetan di Surabaya. Misalnya di Jalan Ahmad Yani yang masih bercampur kendaraan besar dan kecil.

Pemkot Surabaya membangun Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) untuk mengurai beban kendaraan di jalur utama itu sehingga kemacetan terurai.

“JLLB itu untuk mobil angkutan. Kita usulkan terminal kargo di kawasan itu untuk memindah barang dari kendaraan besar ke mobil kecil,” katanya.

Subagio menjelaskan, dampak kemacetan di Surabaya sangat berbahaya. Baik bagi faktor kesehatan pengguna jalan serta faktor lainnya.

Pengguna jalan, kata Subagio, cenderung melanggar rambu-rambu lalu lintas saat terjadi kemacetan. Pelanggaran lalu lintas bisa menyebabkan kecelakaan.

“Rencananya nanti akan menyesuaikan Perda RTRW. Setiap akses masuk Surabaya nanti ada terminal barang. Mulai dari Surabaya Barat, Timur, Selatan, dan Utara,” ujarnya.

Subagio menyebutkan, pembangunan terminal kargo mempertimbangkan kegiatan ekonomi di Surabaya yang terus meningkat.

“Perhelatan ekonomi di Surabaya meningkat. Surabaya juga sekarang tidak hanya sentra dagang dan jasa saja. Terminal ini kami usulkan supaya kegiatan bongkar muat semakin teratur,” katanya.

Selama ini bongkar muat barang dengan sembarangan, menurutnya akan mengganggu pemandangan. Misalnya bongkar muat yang sering ditemukan di kawasan Ampel. “Yang seperti itu kan jelas mengganggu keindahan kota,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 10 Mei 2024
31o
Kurs