
Wiwik Widayati Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya mengatakan, tahap pertama pengembalian wajah asli bangunan di Jalan Tunjungan hampir tuntas.
Pada tahap pertama revitalisasi tunjungan ini, telah dipugar penutup fasad (tampilan muka) 10 bangunan cagar budaya di Tunjungan.
“Targetnya di tahap pertama ini ada 12 bangunan, 10 sudah selesai pemugaran,” kata Wiwik di Balai Pemuda, Selasa (19/1/2016).
Menurutnya, bila tahap pertama pemugaran penutup fasad bangunan ini selesai, Pemkot Surabaya akan mulai melakukan pembersihan.
“Setelah bersih, baru kami lakukan pengecatan ulang. Supaya wajah asli tunjungan bisa dilihat lagi oleh warga surabaya,” ujarnya.
Menurutnya, proyek pengembalian wajah asli bangunan cagar budaya di Tunjungan ini termasuk upaya revitalisasi ikon wisata di Surabaya.
Tidak hanya berkaitan dengan penyelenggaraan event internasional UN Habitat, pada Juni yang akan datang, pemugaran penutup fasad ini juga sebagai bentuk pelestarian.
“Karena bangunan di Jalan Tunjungan itu termasuk bangunan cagar budaya. Ini bentuk pelestarian,” kata Wiwik.
Selain pemugaran penutup antarmuka bangunan, pedestrian di Jalan Tunjungan juga akan dilebarkan.
Sebelumnya, Agus Iman Sonhaji Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengungkapkan, sudah ada dana lebih dari Rp8 miliar dari APBD Kota Surabaya untuk pelebaran pedestrian Tunjungan.
Saat ini, proyek pelebaran pedestrian ini masih menunggu lelang yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya.
Agus berharap, sebelum Juni 2016 nanti pada hari-H pelaksanaan UN Habitat, seluruh kegiatan revitalisasi Tunjungan selesai 100 persen. (den/iss/ipg)