Ina Dwi Amirahayu (32) istri almarhum Ahmad Yunus (35) korban kecelakaan maut kereta api masih syok. Dia seakan tak percaya suaminya telah tiada.
“Saya tidak ada firasat apapun. Suami saya berangkat duluan tadi pagi,” katanya di rumah duka Genting IV No. 28 A RT 04 RW 03 Kelurahan Genting, Kecamatan Asemrowo, Kamis (29/9/2016).
Ina mengatakan, pada 23 September kemarin, baru saja merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-13. “Kami baru merayakan hari jadi pernikahan kami yang ke 13,” katanya.
Selain Yunus, yang ikut menjadi korban meninggal dalam perjalanan di pesta pernikahan itu adalah Watinah (60) ibunya Yunus, Watini (64) kakaknya Watinah, kemudian Munaji (72) suaminya Watini, dan Susilo (20) anaknya Watini.
Ina sebenarnya juga ikut rombongan keluarga yang berangkat pagi, tapi karena masih nunggu dua anaknya ujian tengah semester (UTS) maka Ina rencananya akan dijemput rombongan berikutnya.
“Saya rencana akan dijemput mobil berikutnya, karena masih nunggu dua anak saya masih ujian,” katanya.
Almarhum Yunus meninggalkan dua orang anak Ratulina (10) dan Ananda (7). Yunus dikenal sebagai suami yang baik. Dia bekerja satu perusahaan dengan Ina istrinya di pabrik garam di kawasan Asemrowo.
“Anak saya yang kecil belum dikasih tahu, dia masih SD kelas 1,” katanya.
Sekadar diketahui, kecelakan maut melibatkan Mobil Avanza bernopol L 1637 RC ditabrak kereta api di Plaosan, Babat, Lamongan. Dari enam orang yang ada di Mobil dipastikan 5 orang meninggal dunia. Hariono sang sopir yang juga anggota keluarga mengalami luka berat dan dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Sampai berita ini ditulis, rombongan lima ambulance dari Pemerintah Kota Surabaya yang membawa jenazah baru berangkat dari Puskesmas Karang kembang Lamongan menuju Surabaya. (bid/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
