Hari ini, Senin (16/10/2017), PT PGN bersama PT Autogas memasang konverter kit Bahan Bakar Gas untuk 83 unit mobil operasional milik Pemkot Surabaya di atas tahun 2010 yang masih berbahan bakar bensin.
Noer Oemarijati Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Pemkot Surabaya berharap, pemasangan konverter kit BBG ini menjadikan mobil operasional Pemkot Surabaya ramah lingkungan.
Dia juga mengatakan, dengan terpasangnya konverter kit ini, Pemkot Surabaya bisa menghemat pengeluaran untuk bahan bakar kendaraan mobil operasional.
“Karena dengan konverter kit ini bisa menghemat ya. Harga bensin per liter Rp7.500, harga BBG per liter hanya Rp4.500 per liter. Jadi setiap liternya kami bisa menghemat Rp3.000,” ujarnya di Balai Kota Surabaya.
Noer mengatakan, sebagian besar mobil operasional Pemkot Surabaya yang telah terpasang konverter kit BBG adalah mobil jenis Toyota Innova pengadaan di atas 2010.
Mobil-mobil Pemkot Surabaya yang telah menggunakan BBG itu sebagian di antaranya merupakan kendaraan operasional eks DPRD Surabaya yang telah diserahkan ke Pemkot Surabaya.
Selain itu juga mobil operasional yang sehari-hari digunakan oleh para PNS Pemkot Surabaya.
Sementara itu, Noer mengakui, masih banyak kendaraan operasional Pemkot Surabaya yang belum terpasang konverter kit BBG, terutama mobil-mobil yang menggunakan bahan bakar solar.
Soal biaya pemasangan konverter kit BBG ini, Pemkot Surabaya mendapatkan dana hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup.
“Kami sudah mengirimkan surat, supaya kendaraan operasional berbahan bakar solar nanti juga akan mendapatkan bantuan untuk pemasangan konverter kit BBG, sampai sekarang masih belum mendapa balasan,” katanya.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Pemkot Surabaya mengatakan, setidaknya ada 31 kendaraan operasional yang ada di kecamatan dan beberapa lainnya yang ada di Pemkot Surabaya merupakan mobil bermesin diesel.
Dengan pemasangan konverter kit ini, Pemkot Surabaya mewajibkan pengguna mobil operasional mau mengisi BBG ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang ada di Surabaya.
“Karena sudah terpasang. Sekarang kan jadinya wajib mengisi di SPBG, tidak ada alasan lagi. Karena pemasangan ini kan tujuannya supaya lebih berhemat dan untuk mengurangi emisi gas buang CO2 di Surabaya,” kata dia.
Perlu diketahui, penyediaan, pendistribusian, dan pemasangan konverter kit BBG ini sesuai SK Menteri ESDM Nomor 8103.K/12MEM/2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang penugasan pemasangan konverter kit ini kepada PT PGN Persero Tbk.
Dalam pelaksanaannya, PGN dibantu PT Autogas yang berada dalam naungan PT Gagas Energi Indonesia.
Pemasangan konverter kit untuk 83 unit mobil operasional Pemkot Surabaya ini menjadi bagian dari semua konverter kit yang akan didistribusikan di Jawa Timur, yakni sebanyak 341 konverter kit BBG.(den)