Rabu, 22 Mei 2024

Dongeng Kebhinekaan Harus Dikenalkan Sejak Usia Dini

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Kak Ninit mendogeng bertema Kebhinekaan dihadapan anak-anak di Kampus Ubaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Perkenalkan nilai-nilai keberagaman, Divisi Pendidikan Anak Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi (PKLP) Universitas Surabaya gelar dongeng bertema Kebhinekaan, diikuti anak-anak kelompok Bermain Sanggar Kreativitas bersama masing-masing orang tua.

Tema Kebhinekaan sengaja dipilih guna memperkenalkan dan memasukkan nilai-nilai keberagaman. Tidak hanya itu, acara ini juga mengajarkan anak-anak sejak dini tentang toleransi, tenggang rasa dan saling menghormati dan menghargai perbedaan dan keragaman dalam kebhinekaan.

“Kebhinekaan dipilih mengingat isu yang terjadi di negara kita belakangan ini adalah mengenai perbedaan, SARA, anak-anak harus diedukasi sejak dini perbedaan bukanlah untuk memecah belah tetapi justru sebagai kekuatan,” terang Shinta Oktaviani, S.Psi., Kepala Sekolah Kelompok Bermain Sanggar Kreativitas Universitas Surabaya.

Pendongeng yang dihadirkan Kartikanita Widyasari, S.Psi, CH atau akrab disapa Kak Ninit sosok yang dikenal sebagai Hypnotic Storytelling, Pendongeng Nasional, Terapi Mendongeng, Hipnoterapi Anak, Konsultasi Anak dan Konsultasi Parenting, digelar di Ruang Serba Guna Fakultas Psikologi Ubaya.

Menggunakan beberapa alat peraga diantaranya boneka dan gambar, Kak Ninit bercerita tentang keseharian anak-anak disekolah dengan segala perbedaannya. Mereka saling menghormati dan saling mendukung, dan pesan yang disampaikan adalah setiap orang bisa berteman dengan siapa saja.

“Dengan langsung menunjukkan perbedaan-perbedaan secara fisik, misalnya warna kulit, rambut, mata melalui gambar maupun langsung pada anak-anak yang hadir ini akan memudahkan mereka memahami makna perbedaan itu, dan edukasi semacam ini sebaiknya memang sejak dini dilakukan,” tegas Kak Ninit.

Sementara itu, kegiatan Dongeng Kebhinekaan, Jumat (13/1/2017) yang digelar Divisi Pendidikan Anak Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi (PKLP) Universitas Surabaya juga diwarnai dengan mengkreasikan roti yang diikuti anak-anak bersama orang tua masing-masing.

Pada kegiatan ini keluarga diberi kesempatan membuat kreasi-kreasi dengan bahan roti yang dikerjakan bersama-sama antara orang tua bersama dengan putera-puteri mereka.

“Kegiatan ini kami harapkan dapat membangkitkan hubungan erat antara anak dan orang tua masing-masing. Sehingga komunikasi serta hubungan keluarga menjadi lebih bagus,” pungkas Shinta Oktaviani, S.Psi., pada suarasurabaya.net.(tok/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
31o
Kurs