Selasa, 7 Mei 2024

Faisal Basri, Jangan Jerumuskan Jokowi dengan laporan ABS

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi. Faisal Basri

Faisal Basri pengamat Ekonomi Universitas Indonesia mengingatkan menteri anggota Kabinet Kerja Jokowi Jk, jangan menjerumuskan Jokowi dengan laporan palsu Asal Bapak Senang ( ABS ).

Selama tiga tahun memimpin, capain pemerintahan Jokowi Jk memang cukup baik, tapi harus diakui banyak juga bolong bolongnya, kata Faisal Basri dalam keterangan tertulis, mengkritisi tiga tahun kinerja Jokowi JK, Jumat (20/10/2017).

Dalam laporan yang disampaikan para pembantu presiden itu lebih mengedepankan pembangunan fisik.

Bangga bisa membangun sekian ribu kilometer jalan tol, sekian ribu unit pasar rakyat, puluhan jaringan tol laut. Beberapa bandara diperluas dan belas waduk dibangun.

Tapi Faisal Basri mempertanyakan mengapa pembantu presiden itu tidak ada yang melaporkan menurunnya daya beli masyarakat. Melambannya pertumbuhan ekonomi dan membumbungnya hutang negara.

Kecemasan akibat semakin beratnya beban hidup masyarakat, akibat tingginya harga kebutuhan sehari-hari, dan diperberat lagi dengan kenaikan Tarip Dasar Listrik dan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi jenis premium

Harga BBM memang tidak naik, tapi dengan dikuranginya BBM jenis premium, diganti dengan pertalite yang harganya lebih mahal dari premium, sama juga bohong, kata Faisal Basri.

Mengakhiri keterangannya, Faisal Basri menegaskan tidak apriori dengan hasil kerja pemerintahan Jokowi selama tiga tahun, tapi dia menyayangkan laporan yang dibuat hanya untuk menyenangkan Jokowi.

Johan Budi, juru bicara kepresiden dikonfirmasi atas pernyataan Faisal Basri ini mengatakan, diakui keberhasilan jokowi belum bisa menyenangkan semua pihak. Tapi dia membantah kalau pembantu presiden dikatakan membuat laporan ABS.

Johan Budi mengutip menteri Perdagangan yang menyebutkan, selama 3 tahun pemerintahan kabinet kerja telah melakukan revitalisasi pasar rakyat, stabilisasi harga dan pasokan pangan, serta menjaga neraca perdagngan Indonesia.

Dengan revitalisasi dan renovasi pasar yang dilakukan pemerintah, maka terjadi peningkatan omzet bagi para pedagang pasar. Terjadi peningkatan omzet sebesar 24,38% di 77 pasar yang telah dibangun sejak 2015.

Sedang dengan kehadiran tol laut mampu memangkas harga pangan hingga 40%. Kehadiran tol laut membuat kepastian pasokan, khususnya bahan pangan di berbagai daerah. (jos/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
32o
Kurs